jatimnow.com - Kebun Binatang Surabaya (KBS) tetap memilih tutup setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya disetop.
Kota Pahlawan kini memasuki masa transisi hingga 14 hari ke depan menuju new normal atau normal baru.
Kepala Sie Humas PDTS KBS, Wini Hustiani mengatakan jika memilih tetap tutup itu merupakan instruksi dari pimpinan. Penutupan sendiri dilakukan mulai hari ini hingga 17 Juni 2020 mendatang.
Baca juga: Pergoki Tarif Parkir Mahal, Eri Cahyadi: Ngerusak Suroboyo Awakmu!
"Pengumumannya sudah kami sampaikan ke masyarakat, bahwa KBS tetap ditutup meskipun sudah tidak ada lagi PSBB. Penutupan kita lakukan sampai dengan 17 Juni bulan ini," ungkap Wini saat dihubungi jatimnow.com, Selasa (9/6/2020).
Dia mengaku jika saat ini pihak KBS tengah mempersiapkan beberapa hal terkait dengan protokol kesehatan memasuki era new normal.
"Pastinya akan ada perubahan-perubahan terkait dengan protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19 di KBS. Kami masih mempersiapkan, membuat aturan-aturan baru dalam kaitannya dengan new normal nanti," jelasnya.
Baca juga: Puncak Kunjungan Wisatawan di KBS Diprediksi 14 April, Ini Antisipasi Parkirnya
Satu diantara protokol kesehatan tersebut, diantaranya mengharuskan pengunjung pakai masker, serta larangan bergerombol saat membeli tiket masuk.
Hal-hal baru semacam itu, juga butuh disosialisasikan kepada pengunjung KBS di masa new normal nanti.
Sedangkan untuk kondisi satwa selama penutupan sementara KBS, dipastikan dalam keadaan sehat dan mendapat prioritas pengawasan dari pihak Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS.
Baca juga: KBS Tambah Satwa Baru, Merak Putih dan Buaya Siam Sambut Wisata Lebaran
"Tetap kita prioritaskan. Sampai saat ini kondisi satwa sehat dan di bawah pengawasan para keeper dan tim dokter satwa. Karena memang selama penutupan sementara, selain pembenahan kandang, animal welfare juga tetap diprioritaskan. Makanan atau asupan untuk Alhamdulillah aman," paparnya.
Lantas, bagaimana dengan rencana operasional kembali KBS pasca penutupan sementara hingga 17 Juni 2020 mendatang, Wini menyatakan masih belum bisa memberikan kepastian.
"Semuanya ada pada pimpinan. Kita sesuai instruksi," pungkasnya.