jatimnow.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengajak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin berkomitmen bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19.
"Kami sepakat dan komitmen terhadap apa yang telah kita sepakati bersama," ujar Sambari saat memberikan sambutan di acara Penandatangan Komitmen Bersama Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Surabaya, Sidoarjo dan Gresik di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (11/6/2020).
Selain ketiga kepala daerah di Surabaya Raya, acara itu juga dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Pangko Armada II Laksda TNI Heru Kusmanto.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Juga Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad, Sekdaprov Heru Tjahjono serta pejabat TNI Polri tingkat Jatim.
Hadir pula Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Dandim Letkol Inf Mohamad Iswan Nusi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Edison Isir dan jajaran TNI lainnya.
Bupati Sambari menegaskan, komitmen bersama ini tidak semata-mata tanggungjawab kabupaten atau satu kota saja.
"Tetapi kebersamaan, kegotongroyongan terutama tiga penanggungjawab yang ada di kota dan penanggungjawab di kabupaten ini saling koordinasi, saling dukung mendukung, tidak hanya bekerja ini karena saya, ini pekerjaan kamu, ini pekerjaanku, tidak bisa," jelasnya.
"Karena kita sepakat bahwa komitmen kita adalah komitmen bersama, sehingga kita harus saling mendukung demi terlaksananya pemberantasan, pencegahan penyebaran Covid-19 ini secara bersama-sama, sehingga kita bisa selesai bersama-sama, kita tetap hidup kembali dalam suasana bersama-sama," tambahnya.
Bupati Sambari juga sempat guyon dengan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad.
"Tidak bisa kalau Gresik semangat, Sidoarjo tidak semangat, mohon maaf Pak Nur ini kan sambutan, mudah-mudahan nanti bisa ditindaklanjuti," ungkapnya.
Menurutnya, permasalahan pandemi Covid-19 tidak bisa hanya satu daerah saja yang dapat menyelesaikannya tanpa dukungan dari pemerintah kabupaten dan kota lainnya hingga pemerintah provinsi.
"Tidak hanya diselesaikan Kabupaten Gresik. Saya perlu dukungan Sidoarjo. Saya perlu dukungan Surabaya karena kita saling terkait, satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan," tegasnya.
"Orang Gresik banyak ke Surabaya. Orang Surabaya banyak ke Gresik dan Sidoarjo. Tiga lingkaran ini saling sambung-menyambung, ibaratnya segi tiga yang sama kaki, kita tidak bisa digoyang satu dengan yang lain," tutur Bupati Sambari.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Bupati Sambari juga menyampaikan, meskipun gubernur, kapolda, pangdam hanya mengetahui saja, tapi dirinya yakin Gubernur Khofifah akan memberikan dukungan penuh untuk daerah-daerah lainnya.
"Bagaimana pun ini adalah Jawa Timur. Tidak ada Gresik semata-mata, tidak ada Surabaya semata-mata, Tidak ada Sidoarjo semata-mata. Kita adalah Jawa Timur yang merupakan tanggungjawab kita bersama," sambung Bupati Sambari.
Dia menerangkan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap III di Surabaya sudah disetop. Hari ini disepakati komitmen untuk melakukan hidup baru, new normal.
Dia berharap satu-dua minggu ke depan tidak bertambah tinggi jumlah pasien Covid-19. Jika ada penambahan dengan jumlah yang tinggi, perlu dilakukan kajian atau penelitian.
Namun dia memastikan bahwa di Gresik masih ada sisa-sisa pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), orang tanpa gejala (OTG), orang dalam risiko (ODR) hingga positif.
Selain itu, tracing juga masih perlu terus digalakkan.
"Perlu suatu penelitian yang jeli kemudian terutama dalam mengambil kesimpulan harus ada permasalahan dan nyuwun sewu (mohon maaf), hipotesanya bagaimana, tidak hanya sekedar karena istilahnya peramalan. Tapi ini kepastian yang kita ambil untuk melakukan suatu tindakan," terangnya.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
Bupati Sambari menceritakan, dari awal PSBB I, II dan III, Pemkab Gresik tidak pernah menutup perusahaan. Tidak pernah menutup tempat publik lainnya.
"Tetapi kita adalah untuk hidup bersama-sama. Bersama-sama hidup bersama Covid-19 ini, tapi satu kesepakatan kita bahwa protokol tentang kesehatan harga mati dan tidak untuk dilupakan," ujarnya.
"Oleh karena itu Ibu Gubernur, langkah-langkah kami untuk selanjutnya ini nanti adalah satu tugas kami bahwa masalah protokol kesehatan tidak bisa untuk menurunkan. Tapi kita pertajam dengan istilah penegakkan disiplin protokol kesehatan untuk perubahan perilaku kehidupan menuju Gresik, Jawa Timur, Indonesia bahkan dunia ke depan semakin cemerlang," terangnya.
Bupati Sambari juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Gresik dan Dandim yang anggota TNI-Polri termasuk tiga pilar serta dan kepala desa yang selalu berada di tengah-tengah masyarakat saat pandemi ini.
"Tanpa TNI Polri kami kurang sanggup memikul yang begitu besar ini," katanya.
"Mohon doa restu, mohon bimbingan. Kami bukan sesuatu hal yang benar walaupun kami dipayungi oleh suatu perbup dan ini nanti segera akan kami tugaskan kepada masing-masing kepala dinas terkait untuk memberikan surat penegasan kepada jajarannya masing-masing. Sehingga masing-masing OPD-OPD kepala dinas kepala badan mempunyai tanggungjawab yang luar biasa," tandasnya.