jatimnow.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Timur masih tinggi. Masyarakat pun berempati dan memberikan bantuan berupa beras hingga masker dan hand sanitizer.
"Kami turut merasakan dampak virus Covid-19, khususnya di Jawa Timur yang saat ini sedang mengalami lonjakan kasus yang cukup tinggi," ujar General Manager J&T Express Jawa Timur di sela acara menyerahkan bantuan di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Sabtu (13/6/2020).
"Sebagai salah satu bentuk rasa empati ini, kami memberikan bantuan ini langsung melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dengan harapan dapat memberikan dukungan bagi semua untuk berjuang melalui pandemi ini," tambahnya.
Baca juga: Bank Jatim Terima Penghargaan Jatim Bangkit Awards, Supporting Pemulihan Dampak Pandemi
Mereka memberikan bantuan berupa beras sebanyak 10.000 paket seberat 30 ton, 10.000 unit masker dan 400 liter hand sanitizer yang dikirimkan menggunakan mobil operasional. Bantuan tersebut secara simbolis diterima oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Kontribusi Petrokimia Gresik Mendukung Jatim Bangkit Mendapat Apresiasi
Sore tadi juga ada bantuan dari PT Persada Abadi, berupa UPS Penta Square 4 buah, UPS Penta 3 buah, Stabilizer 3 buah. Juga ada bantuan dari PT Kebon Agung berupa gula sebanyak 2 ton.
Setelah acara seremonila, bantuan tersebut diserahkan ke tempat tenda posko penanganan Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim di komplek Grahadi sisi timur.
Baca juga: Kisah Pemasar Asuransi Syariah Memaknai Profesinya
Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pemerintah pusat, provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 8.861 orang, Jawa Timur 7.597, Jawa Barat 2.587, Sulawesi Selatan 2.707, Jawa Tengah 1.946 dan wilayah lain sehingga totalnya 37.420.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 3.840 disusul Jawa Timur sebanyak 2.117, Jawa Barat 1.093, Sulawesi Selatan 866, Jawa Tengah 709 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 13.776 pasien.