jatimnow.com - Sebuah video yang memperlihatkan jenazah di Surabaya hendak dimakamkan batal dilakukan karena tertukar dengan jenazah orang lain beredar di media sosial, Rabu (24/6/20202).
Lokasi pemakaman tersebut diketahui berada di komplek pemakaman yang berada di Kecamatan Jambangan Kota Surabaya.
Dalam video berdurasi 1,5 menit itu, terlihat petugas yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap mengangkat peti di sisi liang kubur, namun akhirnya jenazah diangkat kembali untuk dimasukkan ke dalam mobil jenazah. Dalam rekaman video itu sempat terdengar tangis dari keluarga jenazah yang tertukar itu.
Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap
Salah satu keluarga dari jenazah yang tertukar, Amir Mahmud membenarkan jika jenazah keluarganya telah tertukar.
Ia mengetahui jenazah tertukar saat tim pemulasaraan memberikan surat kepada keluarga saat akan dimakamkan.
"Betul jenazahnya tertukar. Harusnya yang dimakamkan di sini laki-laki, tapi di surat yang kami terima perempuan," katanya.
Pihak keluarga, kata dia, kemudian meminta jenazahnya agar ditukar untuk segera dimakamkan.
"Ternyata yang tertulis di surat tersebut jenazah berjenis kelamin perempuan. Termasuk tanda keterangan di peti jenazah. Di surat keterangan dijelaskan jika jenazah tersebut adalah warga Kecamatan Wonocolo Surabaya, bukan warga Jambangan," terang Amir Mahmud.
Baca juga: Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf
Ia menjelaskan, jenazah yang hendak dikebumikan adalah sepupu Amir Mahmud yang meninggal akibat penyakit jantung.
Almarhum sempat dirawat hanya sekitar 1 jam di Rumah Sakit Islam (RSI) A Yani Surabaya dan kemudian meninggal dunia.
Setelah dipastikan jika jenazah tertukar, tim pemulasaraan kembali ke rumah sakit dan menukar jenazah yang sesuai dengan alamat keluarga di Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya. Jenazah kemudian dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Baca juga: Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil
Sementara itu, Kabag Humas dan Pemasaran RSI A Yani Surabaya, Budhi Setianto membenarkan peristiwa tersebut dan meminta maaf atas tertukarnya jenazah.
"Memang tadi malam dan tadi pagi itu ada dua pasien laki-laki dan perempuan yang meninggal dan harus dimakamkan dengan protokol Covid 19. Kejadian itu bersamaan dan dua pasien itu dari Surabaya semua, salah satunya itu," kata Budhi Setianto saat dikonfirmasi jatimnow.com.
Ia menjelaskan peristiwa tersebut terjadi karena penanda jenazah yang tertempel di peti sangat kecil sehingga menyulitkan petugas pemulasaran yang juga harus mengenakan APD. Selain itu ditambah ambulans jenazah yang dimiliki rumah sakit hanya satu buah.
"Ada satu prosedur yang terlewatkan ya terkait stiker atau penanda itu. Tadi kami juga ke rumah pasien untuk menjelaskan hal tersebut dan pihak keluarga juga memaafkan," tandasnya.