Pilwali Surabaya 2020

Cerita Pilu Para Pedagang Pasar Blauran Surabaya ke Machfud Arifin

Sabtu, 27 Jun 2020 00:36 WIB
Reporter :
Jajeli Rois
Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin saat blusukan di Pasar Blauran

jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin blusukan ke Pasar Blauran, Jumat (26/6/2020). Di pasar legendaris tersebut, mantan Kapolda Jatim itu mendapat banyak keluhan dari para pedagang.

Para pedagang mengeluh gerah dengan kondisi pasar yang tidak nyaman. Bahkan saat hujan turun, sering sering bocor hingga membuat lantai banyak tergenang air serta lampu di lantai dua banyak yang padam. Sepinya pembeli juga menjadi keluhan mereka.

Keluhan itu disampaikan para pedagang saat Machfud Arifin menyusuri lorong Pasar Blauran Baru.

Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Ayo pak beli, ayo pak beli," ujar seorang ibu pedagang baju dan kaos militer di lantai 2 Pasar Blauran Baru, Jumat (26/6/2020).

Kedatangan pengunjung itu membuat pedagang lainnya keluar dari stannya. Karena pada saat itu, kondisi pasar memang sepi pembeli. Salah satu pedagang baju dan kaos akhirnya tahu jika pengunjung pasar itu adalah Cawali Surabaya Machfud Arifin.

"Loh Pak Machfud Arifin calon wali kota," ujar ibu muda pedagang kaos dan baju.

Kehadiran Machfud Arifin itu menjadi kesempatan yang pas untuk menyampaikan keluhan para pedagang di Pasar Blauran Baru lantai II tersebut.

Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin saat blusukan di Pasar Blauran

"Kondisinya seperti ini pak, sumuk (gerah). Pembelinya juga sepi pak. Mohon pak pasarnya diperbaiki biar nggak sumuk dan pembelinya banyak," tuturnya.

Tak hanya satu atau dua pedagang saja yang menyampaikan keluhan. Machfud Arifin yang didampingi Koordinator Relawan Machfud Arifin Arek Suroboyo (Remaas), Dokter David, juga mendapatkan keluhan dari pedagang lainnya.

Saat Machfud Arifin blusukan melihat kondisi pasar yang berusia 37 tahun itu dan mampir sampai di kantor manajemen pasar di bawah naungan perusahaan daerah milik Pemkot Surabaya, ia sudah ditunggu pedagang lainnya.

"Saya minta tolong pak. Ini lampunya tolong dihidupi biar nggak gelap semua. Soalnya pasarnya sudah sepi, gelap tambah nggak ada orang beli pak," kata ibu yang memiliki dua stand di Pasar Blauran Baru.

"Pasarnya gelap, bocor semua, mohon diterangi biar ramai lagi. Ini kotor dan kumuh. Kalau hujan banjir pak," tambahnya.

Pedagang lainnya juga membenarkan bahwa di pasar kondisinya sumuk.

"Sumuk pak. Dikasih kipas angin sampai masuk angin. Saya berharap diperbarui, yang nyaman dan banyak pembeli," sambung Fadillah pedagang asal Ngaglik Surabaya.

Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Sementara Hj Rohmah, pedagang pakaian lainnya yang sudah turun-temurun berdagang di Pasar Blauran menambahkan, kondisi Pasar Blauran saat ini berbeda dengan 20 tahun lalu.

\

"Bedanya jauh sama dulu. Kalau dulu itu ramai. Dari sana ramai, dari sana ramai," ujar Rohmah sambil menunjuk lorong pasar.

Kondisi salah satu sudut Pasar Blauran, Surabaya

"Sekarang nggak ada orang (pembeli) masuk. Sejak 10 tahun lalu sudah sepi. Apalagi kena Corona ini tambah sepi nggak ada orang. Semoga bersih, nyaman, nggak ada yang bocor dan ramai lagi lah seperti dulu," turur pedagang yang tinggal di Blauran ini.

Setelah menyusuri lorong di lantai dua, Machfud Arifin melanjutkan perjalanan lagi menuju ke lantai satu Pasar Blauran.

Di lantai ini ada pusat jajanan seperti es dawet dan beragam macam kuliner lainnya. Namun ada beberapa stan yang tutup. Sepinya pengunjung juga dialami para pedagang Pasar Blauran baru di lantai satu.

Dari pantauan langsung ke pasar, calon wali kota Surabaya yang diusung koalisi partai PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem dan Partai Golkar ini merasa kasihan dengan nasib para pedagang di Pasar Blauran Baru.

"Ya kondisinya sungguh memprihatinkan. Banyak (stan) yang kosong di atas, sepi, panas, jorok, kotor, ya sudah umur 37 tahun tidak pernah disentuh, diperbaiki, direvitalisasi sehingga para pembeli jarang atau malas datang di sini. Ada pilihan-pilihan lain apalagi di depan ada BG Junction," ujar Machfud Arifin.

Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang

Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin saat blusukan di Pasar Blauran

"Tapi kadang-kadang ada pelanggan yang datang ke sini, tapi anaknya nggak mau datang ke sini karena panas dan lebih memilih di BG Junction. Anaknya di sana (BG Junction), ibunyanya belanja di sini (Blauran)," tambahnya.

Arek asli Ketintang, Surabaya ini berharap ke depan harus ada perubahan atau direvitalisasi.

"Pasar ini potensi dari sisi lokasi yang sangat bagus dan strategis. Jangan takut bersaing dengan depan (BG Junction). Caranya yaitu meningkatkan keunggulan daripada di mana pasar itu, kekhasan pasar itu ada," terangnya.

"Di sana pangsanya beda, di sini pangsa pasarnya beda. Jadi misalnya jualan kopi atau kafe sendirian dan sepi itu nggak bagus. Kalau ramai dan berderet itu orang malah senang dan pasti ramai," sambung Machfud Arifin.

Di hadapan para pedagang, jika terpilih menjadi wali kota Surabaya, Machfud Arifin akan berusaha menghidupkan pasar dengan kondisi yang bersih, nyaman, ada hall dan ada sirkulasi udara yang sehat.

"Pedagangnya senang, pembelinya juga senang. Pembeli yang membawa anak-anak juga bisa menitipkan anak-anaknya di tempat bermain yang aman atau anaknya bisa mencari tempat yang nyaman di pasar. Sehingga pasar ini hidup kembali dan ramai pembeli," jelasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler