jatimnow.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Surabaya menggelar acara penganugerahan penghargaan Kelurahan Bersinar dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), di Mal BG Junction.
Acara tersebut dihadiri puluhan pejabat Forkopimda dan stakeholder dari kecamatan dan kelurahan. Penghargaan diberikan kepada 12 kelurahan terbaik.
"Ini merupakan rangkaian kegiatan HUT Surabaya yang juga merupakan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2020," kata Kepala BNNK Surabaya AKBP Kartono, Senin (29/6/2020).
Baca juga: Petugas KAI Daop 8 Ikuti Tes Bebas Narkoba, Jaminan Keselamatan Pelanggan
Acara penghargaan dengan nama Award Surabaya Bersinar (Bersih Narkoba) itu dibuka langsung oleh Kepala BNNP Jawa Timur Brigjen Pol Bambang Priyambadha.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sebanyak 12 kelurahan yang telah hadir untuk mendapatkan penghargaan sebagai kelurahan terbaik dalam Award Surabaya Bersinar.
"Kita memberikan penghargaan kepada kelurahan yang terbaik dalam rangka mewujudkan Kota Surabaya bersih dari narkoba untuk menyelamatkan anak bangsa," jelas Kartono.
Baca juga: Penjual Burung di Surabaya Terlibat Peredaran Sabu Jaringan Lapas
Menurutnya, Kota Surabaya diindikasi menjadi lahan empuk penyebaran Covid-19 lantaran jumlah penduduknya yang cukup padat.
Tiga kelurahan terbaik dalam ajang Award Surabaya Bersinar diantaranya yakni Kelurahan Bubutan, Jambangan dan Simomulyo baru. Serta 3 kelurahan lain yang menjadi juara harapan yakni Tambak Asowilangun, Gunung Sari dan Wonocolo.
"Untuk Surabaya bersinar ini dipilih berdasarkan penilaian tim juri. Ada 4 kali tahapan jadi tidak objektif, motivasinya peran serta masyarakat pada bnnk juga sangat antusias sekali," beber Kartono.
Baca juga: BNN Kota Surabaya Gelar Donor Darah hingga Deklarasikan Stop Narkoba
Tak hanya pemberian penghargaan untuk kelurahan bebas narkoba, dalam acara tersebut BNNK juga memberikan hadiah kepada para pemenang lomba yel-yel dan penampilan terbaik anti narkoba yang diadakan BNNK Surabaya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai peningkatan jumlah pengguna narkotika selama Pandemi Covid-19, ia menjawab tak ada perbedaan.
"Justru selama pandemi ini saya kira sama saja tidak kapok-kapok pengedar dan pengguna juga cukup tinggi," pungkasnya.