jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta koperasi di seluruh wilayah kerjanya mempercepat transformasi layanan digital untuk menghadapi era new normal.
Gubernur Khofifah mengatakan, Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan kebiasaan di tengah masyarakat. Di antaranya adalah peredaran uang kartal yang terus melambat akibat masyarakat beralih ke uang digital. Masyarakat juga lebih memilih belanja secara online.
Menurutnya, Pandemi Covid-19 harus dijadikan momentum bagi koperasi untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Apalagi kesadaran masyarakat dan konsumen tentang higienitas makin tinggi, sehingga pembenahan koperasi dengan digitalisasi merupakan upaya nyata untuk memperkuat daya saing agar bisa masuk ke pasar yang lebih luas dan modern.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Koperasi harus berpacu dengan situasi ini, jangan sampai terlambat. Segera beradaptasi ke layanan digital," ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/7/2020).
Gubernur Khofifah mengakui, tidak mudah melakukan perubahan secara cepat. Namun dia optimistis koperasi di Jatim mampu melakukan hal tersebut karena sudah menjadi tuntutan wajib di era sekarang.
Dia memaparkan, bagi roda perekonomian Jatim, koperasi dan UMKM memegang peranan sangat penting. Lebih dari 50 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim disumbang koperasi dan UMKM. Jumlah koperasi aktif di Jatim tercatat sebanyak 21 ribu dan 9,78 juta UMKM.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Jadi memang potensi koperasi di Jatim ini sangat luar biasa. Tidak ada pilihan lain selain sesegera mungkin bangkit dan beralih seluruh aktivitas ke ranah digital. Agak gagap di awal adalah hal biasa. Intinya koperasi harus adaptif, kreatif, inovatif dan kolaboratif," tambahnya.
Dalam momen peringatan Hari Koperasi Nasional ke 73 Tahun 2020 ini, Gubernur Khofifah juga mengajak pelaku koperasi dan UMKM untuk mencari celah dan menangkap berbagai peluang baru di tengah Pandemi Covid-19.
Khususnya koperasi yang bergerak di sektor riil seperti koperasi produksi, jasa, pemasaran dan sektor riil lainnya. Menurutnya, langkah tersebut menjadi salah satu strategi bagi koperasi untuk tetap eksis di tengah pandemi dan persaingan global.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Banyak peluang yang bisa ditangkap dan dieksekusi, sehingga bisa memperoleh peluang berlipat. Koperasi harus buat produk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Jemput bola, jangan tunggu bola datang," pinta gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Gubernur Khofifah juga berharap agar koperasi dapat berperan menjadi buffer (penyangga) kekuatan ekonomi Bangsa Indonesia dengan menjadi jaring penyelemat UMKM-UMKM, agar bisa bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi Covid-19.