jatimnow.com - Generasi milenial di Surabaya akan ikut mensukseskan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 9 Desember 2020. Mereka ingin terlibat dalam pilwali, karena tidak ingin politik pencitraan terjadi di Surabaya.
Hal itu disampaikan Ketua Generasi Milenial Machfud Arifin (Gemma) Fareysia Gusman usai Deklarasi Gemma menangkan Machfud Arifin di Hotel Mercure, Surabaya, Sabtu (25/7/2020).
"Dasar kami membentuk Gemma adalah berdasarkan keresahan-keresahan teman-teman sendiri. Teman-teman selalu disuguhi politik pencitraan. Dan itu tidak mendidik buat kami semua," ujar Fareysia Gusman.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Pengusaha muda yang disapa Rey ini akan memberikan edukasi politik kepada pemilih pemula atau milenial yang sebelumnya tidak mengerti tentang politik.
"Bahwa politik itu tidak seburuk yang mereka pikirkan. Selama ini mereka berpikir bahwa politik itu tidak mendidik, karena banyaknya pencitraan," ungkapnya.
"Jadi kami harapkan dengan Gemma ini kita sosialisasikan kepada pemilih pemula yang menjadi kantong suara pemilih sebanyak 40 persen di Surabaya. Ya kami akan mendengarkan keinginan mereka secara langsung, untuk mereka mengetahui politik itu bagaimana. Jadi mereka bisa bertukar pikiran kepada kami semua," tambah Rey.
Rey menerangkan, generasi milenial Surabaya sangat antusias ketika Gemma menceritakan tentang figur calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin. Karena Machfud Arifin dikenal sebagai bapak pembangunan di institusi kepolisian, khususnya Polda Jatim.
"Menurut kami Pak Machfud Arifin orang yang pas untuk kami. Karena Pak Machfud ini bapak pembangunan. Melihat sejarahnya Pak Machfud sendiri selama menjadi Kapolda Jawa Timur, beliau selalu membangun," jelas Rey.
"Seperti membangun masjid, rumah sakit Bhayangkara, itu kan atas inisiasi dari Pak Machfud Arifin. Itu bermanfaat untuk anggotanya dan masyarakat umum. Kami yakin nantinya Pak Machfud Arifin menjadi wali kota akan bermanfaat bagi warga Surabaya," tuturnya.
Rey menambahkan, selama ini wadah bagi milenial masih belum tersentuh. Dengan hadirnya Machfud Arifin sebagai wali kota Surabaya, diharapkan ada wadah bagi generasi milenial.
"Selama ini kan milenial tidak mendapatkan tempat, tidak mendapatkan wadah. Mereka mencari-cari sendiri, meraba-raba sendiri. Mungkin Pak Machfud ini menjadi pintunya, ada wadah bagi generasi milenial, ada ruang kreativitas, bisa terakomodir semuanya," terangnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Rey berharap, pemilih pemula atau generasi milenial bisa meluangkan waktunya pada 9 Desember 2020 mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dan memilih Machfud Arifin sebagai wali kota Surabaya.
"Lima tahun berikutnya kami adalah salah satu dari kami pasti ada yang jadi pemimpin. Jadi lima menit di bilik suara, menentukan Surabaya lima tahun ke depan, menuju Surabaya lebih maju dan warganya makmur," jelasnya.
Dalam acara tersebut, Gemma menyatakan sikap untuk mendukung dan memenangkan Machfud Arifin sebagai wali kota Surabaya. Mendapatkan dukungan dari generasi milenial Gemma, Machfud Arifin mengucapkan terima kasih.
"Terimakasih banyak. Alhamdulillah atas supporting anak muda dengan relawan Gemma yang telah mendukung saya sebagai wali kota. Tentunya ini barangkat dari rasa kekecewaan, rasa ketidakpuasan selama ini yang ada tidak diberikan ruang dan tempat lagi bagi anak muda," tutur Machfud Arifin.
Padahal menurutnya, anak muda milenial di Surabaya banyak yang kreatif dan potensial.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Seperti saya bilang, sungai itu tidak sekedar sungai, danau, bozem itu bisa dibikin sesuatu yang menarik, ini ada di tempat-tempat lain. Tinggal ATM aja kita ini. Apa sih ATM itu. Amati tiru modifikasi, dengan seni ke khasan daerah kita," paparnya.
Atas dukungan Gemma, Machfud Arifin bakal memberikan ruang dan tempat agar anak muda dan seluruh kaum milenial di Kota Pahlawan semakin kreatif.
Arek asli Ketintang Surabaya ini juga harus mensukseskan Pilwali Surabaya 2020.
"Iya harus, namanya sudah ikrar, baiat dan sumpah untuk bisa memenangkan. Kalau kata Ustad Taufik itu, baiat itu sudah membentuk yang luar biasa. Ketaatan yang artinya merupakan baiat itu. Ikrar, sumpah. Itu," tandasnya.