Pilwali Surabaya 2020

KBPP Polri dan FKPPI Wajibkan Anggotanya Menangkan Machfud Arifin

Sabtu, 25 Jul 2020 23:16 WIB
Reporter :
Jajeli Rois
Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin bersama pimpinan dan anggota FKPPI serta KBPP Polri

jatimnow.com - Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) serta Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri diwajibkan untuk memenangkan Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin sebagai wali kota dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.

Ketua Umum KBPP Polri A.H Bimo Suryono menyebut bahwa alasan utama kewajiban itu karena Machfud Arifin merupakan keluarga besar dari FKPPI serta KBPP Polri. Istri Machfud Aridin, Ny Lita juga putri dari keluarga TNI AD.

Kemudian besan Machfud Arifin dan Ny Lita adalah purnawirawan Mayor Jenderal TNI AD. Sementara menantu mereka anggota Polri. Sehingga background itulah sehingga Machfud Arifin harus didukung oleh anggota organisasi masyarakat (ormas) keluarga putra putri TNI-Polri ini.

Baca juga: GM FKPPI Soal 6 Prajurit TNI Gugur Diserang KKB di Papua: Diplomasi Perlu, Ketegasan Militer Wajib

"Bagi kami Keluarga Besar Putra Putri Polri adalah wajib hukumnya untuk mendukung keluarga besar Polri itu sendiri untuk maju di pilkada (pemilihan kepala daerah) tanpa melihat dari partainya," ujar Bimo di sela acara silaturahmi, pengukuhan dan dukungan terhadap Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, di Hotel Mercure, Surabaya, Sabtu (25/7/2020).

Bimo yang datang langsung dari Jakarta ke Surabaya itu memberikan support kepada Machfud Arifin serta mengajak putra putri Polri untuk memenangkan mantan Kapolda Jatim di Pilwali Surabaya 9 Desember 2020 mendatang.

Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin bersama pimpinan dan anggota KBPP Polri serta FKPPI

"Khusus Pak Machfud Arifin, beliau lahir dan besar di Surabaya. Jadi beliau mengerti betul mengenai Kota Surabaya dan beliau bertugas sebagai anggota Polri itu sudah keliling Indonesia," tutur Bimo.

Dia menambahkan, profil Machfud Arifin ini sangat unik, karena dari keluarga TNI-Polri.

"Beliau anak polisi. Beliau juga Polri. Dan beliau menikah dengan istri anak dari TNI Angkatan Darat. Jadi ini merupakan kebesaran hati kami untuk mendukung beliau," jelasnya.

"Dan Surabaya sebagai kota metropolitan, memerlukan seorang pemimpin yang visioner. Jadi apa yang sudah dilakukan Bu Risma (Wali Kota Surabaya saat ini) akan lebih dimaksimalkan lagi oleh Pak Machfud Arifin. Surabaya harus jadi lebih hebat lagi," tambah Bimo.

Menurutnya, tidak hanya wajib memenangkan Machfud Arifin jadi wali kota. Namun KBPP Polri juga diminta untuk mengajak keluarga, tetangga, kerabat maupun teman-temannya untuk ikut memenangkan Machfud Arifin.

"Kalau kami dari keluarga besar TNI-Polri bertanggungjawab menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan harus Pak Machfud Arifin menang," jelasnya.

Sementara Ketua PD FKPPI Jawa Timur Gatot Sudjito menerangkan, Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dan penduduk Surabaya dahsyat luar biasa sekitar 3 juta penduduk malam.

Sedangkan penduduk di siang hari berkisar 5 sampai 6 juta jiwa yang tersebar di 31 kecamatan dan 154 kelurahan, 900 lebih RW dan 1300 RT.

Baca juga: FKPPI Jatim Gelar Lomba Menembak Guna Jaring Bibit Berprestasi

"Itu cukup besar. Dan Surabaya dengan karakteristik yang luar biasa ini, orangnya terbuka, itu mengkritik, dikritik tidak baper," ujar Gatot.

\

Gatot menambahkan, Surabaya memiliki potensi yang luar biasa, APBD sekitar lebih dari Rp 10 triliun.

"Ini potensi yang harus dikelola dan tentunya pemimpin ke depan, kita butuh perubahan. Perubahan tidak hanya tentang persoalan jalan saja. Tidak hanya persoalan taman kota dan lingkungan kota, lingkungan yang bersih," paparnya.

Gatot juga minta wali kota Surabaya ke depan juga memberikan perhatian pada klub sepakbola kebanggaan arek-arek Suroboyo agar juara dan semakin disegani lawan-lawannya.

"Persebaya juga harus menjadi andalan ikon Surabaya," tambahnya.

Politisi Partai Golkar yang sekarang duduk di DPR RI ini juga menilai, wali kota ke depan harus bisa menekan angka disparitas antara orang kaya dengan orang miskin.

"Yang paling penting adalah disparitas yaitu, perbedaan antara si kaya dan si miskin. Kemiskinan masih banyak, makanya ada konsep badan usaha milik warga, merupakan sebuah wahana untuk mendongkrak perekonomian dan ekonomi masyarakat kecil," terangnya.

Baca juga: GM FKPPI Jatim Desak Dibentuk Pencatatan Terpusat Tragedi Kanjuruhan

Gatot menegaskan, keluarga FKPPI juga tidak ada alasan atau wajib hukumnya untuk memenangkan mantan Kapolda Jatim Machfud Arifin menjadi wali kota Surabaya.

"Bayangkan seorang jenderal mau mengabdi menjadi wali kota. Oleh karena itu bagi kita (FKPPI) tidak ada alasan dan wajib hukumnya bahwa sebagai keluarga besar yang mencalonkan untuk memimpin perubahan kemajuan kemakmuran kesejahteraan rakyat Surabaya, kemajuan Kota Surabaya," tegasnya.

"Maka FKPPI bersama KBPP Polri itu adalah bahu-membahu untuk menyentuh hati masyarakat agar tersampaikan bahwa visi Pak Machfud Apa, Pak Machfud punya komitmen apa, itu tersampaikan kepada rakyat. Sehingga pada gilirannya, rakyat memberikan dukungan, memberikan kepercayaan kepada Pak Machfud dan itu adalah sebuah kemenangan," papar Gatot.

Dia menyebut, kemenangan itu hanya untuk rakyat Surabaya, untuk kemajuan Kota Surabaya.

"Mudah-mudahan Allah meridhoi perjuangan FKPPI dan KBPP Polri untuk bahu-membahu bersama rakyat untuk bisa memenangkan Pak Machfud sebagai wali kota Surabaya," jelasnya.

Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin mengucapkan terima kasih atas dukungan dari FKPPI serta KBPP Polri yang ikut bergerak bersama rakyat untuk memenangkan dirinya di Pilwali Surabaya 2020.

"Dukungan ini menambah vitamin saya, menambah semangat saya untuk terus menyapa warga, bergerak bersama-sama dan memenangkan saya di Pemilihan Wali Kota Surabaya (2020)," tandas Machfud Arifin.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler