jatimnoow.com - Teguh alias Dedy Sulistianto, teroris yang ditembak mati Tim Densus 88 di tempat kosnya di Jalan Sikatan IV, Manukan Wetan, Surabaya, ternyata sempat menghilang satu minggu sebelum disergap.
"Hari Minggu (13/5/2018) sore kemarin, ada yang nanyain keberadaan dia (Teguh), tapi dia tidak ada di rumah," sebut Ramin, Ketua RT setempat, Selasa (15/5/2018) malam di TKP.
Saat itu, Ramin dimintai tolong oleh sejumlah Ketua RT lain maupun pihak kelurahan untuk memastikan apakah Teguh berjualan di Pasar Manukan Wetan. Sebab sehari-hari Teguh berjualan ikan di pasar itu. "Tapi memang seminggu tidak terlihat jualan," aku Ramin.
Baca juga: 5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!
Ramin waktu itu tidak menyadari, jika yang mencari Teguh ternyata Tim Densus 88 yang menyergap Teguh pada Selasa (15/5/2018) sekitar pukul 17.30 Wib. "Kami baru sadar kalau yang nyari Teguh ternyata polisi," sambungnya.
Informasi lain menyebut, selama seminggu terakhir, Teguh diduga berada di Sidoarjo bersama kakak kandungnya, Anton Ferdiyantono, terduga teroris yang tewas di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Minggu (13/5/2018) malam.
Baca juga: Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan
"Baru Selasa (15/5/2018) petang itu Teguh pulang. Dan langsung disergap Tim Densus 88," kata seorang sumber kepada jatimnow.com.
Saat disergap, lanjut Sumber, Teguh belum sempat masuk ke dalam rumah dan baru membuka kunci pagar rumah. Saat disergap, Teguh melawan Tim Densus 88 dengan sebilah pisau yang dibawanya. Sehingga Tim Densus 88 terpaksa menembak Teguh hingga tewas.
Baca juga: Paket Misterius Berbau Tak Sedap Gegerkan Warga Sidoarjo, Bom?
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes