jatimnow.com - Setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara, kondisi tujuh "saksi mahkota" yang merupakan korban sekaligus anak-anak dari bombers di Surabaya dan Sidoarjo berangsur membaik.
Salah satunya adalah AS (8), yang selamat dari insiden ledakan bom di pintu masuk Polrestabes Surabaya. Ia kini telah dipindahkan ke ruang perawatan.
Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera, Rabu (16/5/2018) mengatakan, secara fisik kondisi AS sudah mulai stabil. Karena sejak kemarin AS sudah mendapatkan perawatan medis seperti menjalani operasi luka di tangan.
Baca juga: 5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!
"Secara fisik sudah stabil. Tapi tinggal kita menyembuhkan traumanya pasca ledakan itu. Mereka juga sudah bisa berkomunikasi dengan dokter dan perawat," katanya.
Barung mengatakan juga memberikan pendamping psikologi dan pelayanan ruang perawatan yang nyaman. Dengan tujuan relaksasi progresif untuk mencegah timbulnya kondisi stres akut.
"Bagi korban anak-anak dengan diberikan penanganan pereduksian ketegangan atau pengurangan stres. Kita juga berupaya memberikan rasa aman, nyaman dan tenang," tuturnya.
Baca juga: Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan
Selain bantuan psikolog, tambah Barung, pihaknya juga akan melibatkan keluarga untuk memberikan keterangan informasi berkaitan dengan peristiwa dan kondisi korban melalui konseling penyampaian berita buruk.
"Agar ia dapat menerima keadaan yang dialami, kami menerapkan proses konseling PFA (Psycological First Aid). Namun, jika ia bertanya keberadaan keluarga, kondisi kedaruratan medis yang ia alami. Kami meminta bantuan keluarga untuk memberikan informasi yang dibutuhkannya," tuturnya.
Namun, ia belum bisa memastikan berapa lama proses penanganan pada AS. Menurutnya, proses itu tidak bisa secara langsung, mengingat trauma yang diderita AS cukup berat.
Baca juga: Paket Misterius Berbau Tak Sedap Gegerkan Warga Sidoarjo, Bom?
"AS masih merasa ketakutan saat berkomunikasi dengan beberapa orang. Sehingga kami tidak bisa memperkirakan butuh berapa lama. Dia masih butuh perawatan lanjutan, jadi belum bisa dipulangkan ke pihak keluarga," tambahnya.
Tujuh anak korban itu diantaranya tiga anak dari pelaku bom bunuh diri di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo, satu anak pelaku bom Polrestabes dan tiga anak terduga tersangka teroris di Jalan Sikatan Tandes.
Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Erwin Yohanes