jatimnow.com - Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Sidoarjo jelang musyawarah daerah (musda) memanas. Ini setelah adanya pernyataan Ketua Warih Andono yang mengumumkan adanya rencana pelaksanaan musda yang akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2020 di Sun Hotel.
Sikap protes yang dilontarkan beberapa pengurus harian itu tidak lain dipicu karena pelaksanaan Musda Partai Golkar tersebut dinilai tiba- tiba dan dipaksakan.
Mengingat sejumlah prosedur formal partai tidak dilaksanakan sehingga memunculkan pertanyaan tersendiri bagi para kader; ada apa dengan partai Golkar Sidoarjo hari ini?
Baca juga: Adies Kadir Kuningkan DBL Arena, 100 Ribu Relawan Siap Menangkan Khofifah - Emil
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo, M. Zainul Milahi yang juga Ketua DPD AMPI Sidoarjo mengatakan bahwa belum pernah ada rapat pleno yang membahas rencana musda bahkan rapat harian juga belum pernah.
"Saya bisa pastikan itu belum pernah ada rapat-rapat tentang musda, pleno maupun harian. Karena posisi saya sebagai ketua AMPI maupun wakil ketua mesti tahu dan secara prosedural partai yang berjalan selama ini tentang hal tersebut. Saya juga coba kontak kawan- kawan pengurus harian juga tidak ada yang tahu tentang agenda itu, terus ini musdanya siapa?” kata Zainul Milahi dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (15/8/2020).
Ia menyebut pihaknya sebenarnya tidak menolak tentang pelaksaan musda. Namun jika ingin mencari pemimpin yang baik, maka prosesnya juga harus baik pula, karena proses tidak tidak akan menghianati hasil.
"Kami berharap DPD Propinsi melihat realita ini, sehingga jalannya musda nanti bukan hanya untuk segelintir orang. Namun juga Musda bagi semua kader Partai Golkar Sidoarjo. Karena semua pihak ingin membesarkan Partai Golkar Sidoarjo agar di masa-masa mendatang bisa meraih capaian lebih besar dari kondisi sebelumnya yang dinilai stagnan," ujar dia.
Baca juga: 4 Pimpinan DPRD Surabaya Periode 2024-2029 Disahkan
Rencana Musda yang terkesan mendadak juga sepertinya membuka hal lain yang selama ini menjadi pembicaraan bagi para kader dan pengurus, tentang kepemimpinan dan manajerial organisasi Partai Golkar Sidoarjo.
Saat ini, tidak terlepas dari tidak adanya laporan laporan keuangan berkaitan dengan partai serta merosotnya jumlah kursi DPRD Kabupaten Sidoarjo dari Golkar.
Di temui terpisah, Wakil Ketua Organisasi Partai Golkar Sidoarjo, Sri Lego mengatakan pendapat yang relatif sama bahwa belum pernah ada pembahasan tentang musda.
“Saya tidak tahu tentang agenda musda di Suncity Hotel. Padahal musda adalah tugas dari bidang organisasi yang saya emban, sehingga sangat naif apabila belum pernah rapat pleno maupun harian yang membahas namun tiba-tiba musda akan dilaksakan. Mestinya harus ada mekanisme di internal terlebih dahulu, entah lagi kalau ada rapat-rapat secara sembunyi-sembunyi yang tidak prosedural," kata Sri Lego.
Baca juga: Bocoran Nama Kandidat Calon Pimpinan DPRD Jatim Periode 2024-2029
Menurutnya, Pemilu 2019 adalah bukti dan pelajaran yang sangat berharga bagi Partai Golkar Sidoarjo tentang kepemimpinan dan bagaimana sebuah organisasi politik tersebut dalam bermasyarakat.
"Tentu juga bagaimana partai ini melebur dalam geliat para muda milenial yang sarat akan tekhnologi digital, itu yang tidak terlihat di Sidoarjo sehingga perolehan kursi di DPRD merosot. Ke depan upaya-upaya perbaikan mesti dilakukan secara lebih sistemik karena ini organisasi kader agar Golkar Sidoarjo semakin besar di era mendatang," tandasnya.