jatimnow.com - Seorang pemuda bernama Samsul Arifin dilaporkan hilang di Sungai Kali Metro dekat Jembatan Bumiayu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Sungai itu dikenal angker.
Solikin warga sekitar membenarkan hal tersebut. Menurutnya, warga sekitar tidak ada yang berani turun ke bawah jembatan meski siang hari, apalagi malam hari. Bahkan kejadian orang tenggelam tak terjadi sekali ini saja. Cerita mistis memang berkembang di masyarakat sekitar.
"Kalau orang sini, siang hari saja gak berani, apalagi malam hari. Selain tebingnya curam, daerah itu memang dikenal sering minta korban jiwa. Kejadian orang tenggelam di tempat itu tidak sekali dua kali saja. Sudah sering," jelas Solikin, Senin (17/8/2020).
Baca juga: Pencarian Warga yang Hilang di Sungai Brantas Tulungagung Dihentikan
Solikin menyebut bahwa penghuni di wilayah tersebut ada yang meminta. Warga meyakini jika lokasi itu menjadi sarang Genderuwo, makhluk gaib yang dikenal memiliki wujud besar, seram, berbulu dan bermata merah.
"Pernah keponakan saya sendiri yang berasal dari Sudimoro Kota Malang jadi korban tenggelam di sekitar itu. Sebelum-sebelumnya juga sering kejadian," papar Solikin.
Saat itu, lanjutnya, ada pesan janggal yang disampaikan ke keponakannya kepada ayahnya. Keponakannya itu bilang akan pulang.
Baca juga: Hilang saat Listrik Padam, Kakek di Bojonegoro Diduga Tenggelam dalam Sungai
"Pak saya mau pulang, kata bapak korban pada saya usai kejadian. Prediksi saya korban sudah diminta sama penghuni situ," ungkapnya.
Solikin merupakan salah satu saksi hilangnya pemuda yang diduga terpeleset dan terseret Sungai Kali Metro bagian Sungai Brantas pada Minggu (16/8/2020).
Dia menambahkan bahwa korban bersama ayahnya bernama Ali (58) turun ke tepi sungai. Rencananya mereka akan mencari burung.
Baca juga: Dua Korban Tenggelam di Sungai Jagir Surabaya Ditemukan Tewas dalam Sehari
"Saat pamit mau cuci tangan itulah ia terpeleset dan jatuh ke sungai. Apalagi waktu itu hujan, sehingga aliran sungai cukup deras. Ayah korban langsung teriak minta tolong warga sekitar. Warga pun langsung berdatangan ke lokasi, mencari korban dan sampai sekarang belum ditemukan," tambahnya.
Hingga hari ini, petugas gabungan masih menggelar Operasi Pencarian Sungai Brantas 'Lowokdoro' hari kedua. Tim ini melibatkan Basarnas, Polresta Malang Kota, PMI Kota Malang dan relawan lainnya untuk mencari korban yang beralamat di Jalan Kalianyar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang itu.