jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut untuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Ponorogo menurun. Tahun 2020, karhutla di Ponorogo masih menghanguskan 0.75 hektar.
"Untuk tahun ini baru 0.75 hektar dan baru terjadi pada Bulan Agustus. Itu tentu turun dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Imam Basori, Selasa (25/8/2020).
Dari data, untuk Tahun 2019 lalu karhutla di Ponorogo meludeskan 59.5 hektar dan sedangkan di Tahun 2018 ada 166.3 hektar lahan yang terbakar.
Baca juga: TNI Polri dan Komunitas Trail di Ponorogo Patroli Daerah Rawan Karhutla
"Tahun 2019 sama 2018, mulai karhutla pada Bulan Juni. Luasnya juga lebih dari 0.75 hektar," ujar eks Camat Ngrayun itu.
Baca juga: Hutan Orak Arik Trenggalek Terbakar, Petugas Kewalahan Padamkan Api
Penurunan itu karena pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengurangi karhutla di Bumi Reog. Salah satunya dengan meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya karhutla.
"Kita juga meningkatkan pengawasan sehingga masyarakat tidak bisa sembarangan membakar sampah yang bisa berakibat pada terjadinya karhutla," tegasnya.
Baca juga: Hutan Gunung Putuk Cupu di Ponorogo juga Terbakar, 2 Hari Belum Padam
Tercatat ada lima kecamatan yang kerap mengalami karhutla di Ponorogo. Yaitu Kecamatan Badegan, Slahung, Sampung, Sawoo, dan Sambit. Di Tahun 2019 sendiri, karhutla paling sering terjadi di Kecamatan Badegan yaitu sebanyak lima kali.
"Untuk itu kita selalu siaga dengan melakukan koordinasi lebih intensif dengan perhutani, camat, polsek dan koramil," pungkasnya.