jatimnow.com - Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Lamongan, Muhammad Su'udin dipastikan gagal mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) 9 Desember 2020 mendatang. Bacawabup jalur perseorangan pasangan Suhandoyo itu dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) oleh KPU setempat.
Su'udin dinyatakan TMS berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan di RSU dr. Soetomo, Surabaya pada 8-9 September 2020. Keputusan itu didapat KPU saat menggelar pleno terbuka hasil verifikasi penelitian keabsahan dokumen persyaratan bakal calon pada Senin (14/9/2020) malam.
Dari pleno itu pula, KPU Lamongan memberi waktu dua hari, mulai Selasa-Rabu (15-16/9/2020) kepada Suhandoyo untuk menentukan siapa bacawabup yang akan mendampinginya.
Baca juga: MK Juga Gelar Sidang Sengketa Pilbup Lamongan dan Banyuwangi
Meski berangkat dari jalur perseorangan, Suhandoyo juga didukung Partai NasDem dan PSI. Sehingga ada kemungkinan Suhandoyo akan meminta masukan partai pendukungnya untuk menentukan bacawabup yang akan mendampinginya.
Namun, Suhandoyo juga patut mempertimbangkan nama Sholahudin yang gagal maju di Pilkada Lamongan lantaran tidak mendapat rekomendasi dari partai yang diincarnya. Padahal sebelumnya Sholahudin sudah gencar melakukan sosialisasi.
Peneliti Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menyebut, pertarungan di Pilkada Lamongan kompetitif dan bakal seru karena kontestan yang bertanding juga memiliki basis yang kuat dan merata. Apalagi beberapa kandidat juga punya pengalaman pernah berkontes pada pilkada sebelumnya.
"Seingat saya, Pak Handoyo memegang rekor sebagai peserta paling banyak ikut kontestasi di Pilkada Lamongan," terang Surokim, Selasa (15/9/2020).
"Jika sekarang Pak Handoyo maju lewat jalur independen, menurut saya bekal sebelumnya harus bisa dikonsolidasikan lagi dan bisa memilih calon yang bisa menutup kelemahan ceruk suara pemilih Pak Handoyo selama ini," tambahnya.
Baca juga: YesBro Raih Suara Terbanyak Pilkada Lamongan 2020
Jika dilihat sejauh ini, lanjut Surokim, basis suara Handoyo ada di Lamongan selatan. Dan untuk melengkapinya, Suhandoyo disarankan memilih wakil yang berasal dari wilayah utara. Selain itu, Suhandoyo harus memilih wakil yang sudah dikenal dan potensial menarik dukungan suara swing voters.
"Syukur-syukur memiliki basis dukungan dari warga Nahdliyin. Dari kriteria itu saya pikir Pak Sholahuddin potensial bisa memperkuat Pak Handoyo dan juga menambah dukungan," tutur Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura itu.
Lanjut Surokim, bila Sholahuddin mendapat tawaran dari Handoyo, maka Sholahuddin juga harus realistis bahwa fakta politik melalui jalur parpol belum berpihak kepadanya.
"Maka ini menjadi kesempatan emas untuk beliau terlibat dalam kontestasi di Lamongan, untuk menunjukkan kepada parpol bahwa beliau potensial. Jadi semacam pembuktian bahwa beliau adalah kandidat yang layak diperhitungkan," sambung pria asli Lamongan ini.
Baca juga: Debat Publik Kedua, Komunikasi Suhandoyo-Astiti Disebut Paling Unggul
Surokim juga menyebut bahwa selama ini Sholahuddin cukup intens bersosialisasi kendati kemudian gagal mendapat rekomendari dari parpol.
"Saya pikir akan menarik jika mau dan berkenan menjadi wakil Pak Handoyo. Hitung-hitungan politik ini kesempatan emas untuk beliau, menerima tawaran maju bersama Pak Handoyo untuk menunjukkan rating dan eksistensinya di mata pemilih dan parpol di Lamongan," ulas Surokim.
"Ini akan menjadi momen pembuktian untuk Pak Sholahuddin bisa rebound dan reborn dalam Pilkada Lamongan. Dan jalan independen menurut saya strategis untuk beliau pada saat ini dan ke depan sebagai investasi politik," tandasnya.