jatimnow.com - M Nur Cholis (41), asal Jalan Keputran Kejambon II, seorang bandar narkoba yang ditembak mati Satresnarkoba Polrestabes Surabaya itu dikenal lihai dan nekat dalam menjalankan bisnis narkotika.
Dari catatan kepolisian, M Nur Cholis terjun di bisnis hitam itu masih tergolong baru yakni kurang lebih 8 bulan atau pada Januari 2020. Meski tergolong baru namun total transaksinya kurang lebih hampir 1 kuintal.
Selain barang bukti sabu, Satresnarkoba Polrestabes Surabaya juga menyita 6 lembar KTP palsu milik kedua tersangka. KTP-KTP itu diduga menjadi alat keduanya dalam melakukan transaksi.
Baca juga: Sinopsis My Name: Identitas Hye-jin Terungkap, Penyamaran Moo-jin Ikut Terancam
Baca juga:
- Bacok Polisi, Bandar dan Kurir Pemasok Sabu ke Jatim Ditembak Mati
- Video: Bandar dan Kurir Pemasok Sabu ke Jatim Ditembak Mati
- Bandar Narkoba Surabaya yang Ditembak Mati Bawa KTP Polri Palsu
Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Memo Ardian mengatakan tersangka Nur Cholis diduga mendapat pengiriman sabu dari jaringan Palembang. Modus pengiriman narkoba yang dijalankannya diduga melalui jalur darat.
"Dalam sebulan pengiriman sabu bisa tiga hingga empat kali tapi jumlahnya berbeda-beda. Kadang mendapat 40 kilogram, 20 kilogram, dan 15 kilogram. Untuk tempat transaksi berbeda-beda, Namun sabu yang dikirim kisaran tersebut," kata Memo, Rabu (23/9/2020).
Baca juga: Sinopsis My Name: Penembakan Sang Ayah, Awal Mula Dendam Tersumat
Alumni Akpol 2002 itu mengungkapkan dari hasil penyelidikan, M Nur Cholis itu merupakan satu jaringan dengan tiga orang bandar yang juga ditembak mati pada beberapa waktu sebelumnya. Ketiganya yakni Vicky Vendi, Dika Putranto, dan Fajar Rizky.
Jaringan kelimanya itu dibangun dan dijalankan sudah cukup lama oleh terpidana berinisial LT yang saat ini mendekam di Lapas Palembang. Perputaran sabu-sabu dan ekstasi yang mereka jalankan itu memiliki nilai sangat fantastis.
"LT yang merupakan warga asli Kota Surabaya ini ditangkap Polda Sumatera Selatan 2018 lalu. Dia disergap dengan sembilan laporan polisi atas kasus serupa yakni peredaran narkoba. LT dan beberapa kurir lain hampir semua divonis hukuman mati," ujar Memo.
Baca juga: Pabrik Narkoba Terbesar Ternyata Ada di Kota Malang, Segini Hasil Produksinya
Selain menembak mati bandar M Nur Cholis dan kurir Riki Rinaldo (22), asal Palembang, Sumatera Selatan. Satreskoba Polrestabes Surabaya juga menangkap kurir Agus Hariyanto (30). Warga Palembang ini dilumpuhkan kakinya lantaran kabur saat hendak diringkus.
"Tersangka yang hidup tugasnya sama yakni kurir. Pada saat kita tangkap tugas dia mengawasi keadaan sekitar pada saat transaksi dikawasan Surabaya Utara," ujar dia.