jatimnow.com – Peningkatan sanitasi di lingkungan warga terus menjadi perhatian Pemkab Banyuwangi.
Pada tahun ini, ada 1.500 lebih masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan layanan sambungan baru air bersih secara gratis yang dipasang oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan layanan ini adalah pelaksanaan dari Program Hibah Air Bersih Perkotaan yang digulirkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Bantuan Air Bersih dan Sanitasi TPS Tingkatkan Kesejahteraan Warga Madura
Melalui program ini, lanjut Anas, pemerintah daerah didorong melakukan upaya mengatasi masalah akses air bersih warga miskin yang didukung oleh Kementrian PUPR. Termasuk salah satunya memfasilitasi biaya pemasangan sambungan baru bagi warga.
"Pada tahun ini Banyuwangi mengajukan sebanyak 1.575 sambungan rumah (SR). Setelah diverifikasi, ada 1.540 SR yang disetujui oleh Kementerian PUPR. Alhamdulillah, Oktober ini seluruhnya selesai dipasang,” kata Anas saat meninjau sejumlah lokasi warga di Lingkungan Wangkal Timur Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Senin (12/10/2020).
Hingga Oktober 2020, total ada 1.540 sambungan rumah (SR) di 13 kecamatan yang telah terpasang. Warga yang semula kesulitan mengakses air bersih, kini bisa mendapatkan dengan mudah karena di rumahnya telah terpasang sambungan PUDAM.
Direktur Utama PUDAM Banyuwangi Widodo Waluyo menjelaskan bahwa lewat program hibah dari Kementrian PUPR ini warga akan menikmati keuntungan membayar biaya sambungan baru yang lebih murah dari biaya regular, bahkan bebas biaya
"Mekanisme program ini adalah pemkab membiayai terlebih dahulu investasi jaringan perpipaan hingga ke sambungan rumah (SR) ke rumah warga. Setelah proses verifikasi, maka pemerintah pusat akan mengganti biaya tersebut," jelasnya.
Baca juga: Rawan Kekeringan, Warga Jipangulu Bojonegoro Gelar Slametan
Untuk menjalankan program tersebut, kata dia, pemkab juga harus memenuhi beberapa persyaratan. Yakni memiliki Peraturan Daerah (Perda) Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan kesiapan APBD pada tahun berjalan.
"Sedangkan syarat bagi MBR penerima hibah adalah daya listrik yang terpasang pada rumah tangga tersebut tidak lebih besar dari 1.300 VA. Selain juga 50 persen di antara target tersebut diperuntukkan bagi MBR yang memiliki daya listrik 900 VA," ujarnya.
Program Hibah Air Minum ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan dan berkontribusi pada program 100-0-100, yang merupakan target 100 persen akses aman air minum, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak yang dapat dipenuhi pada tahun 2030.
Sejumlah warga pun mengaku senang dengan program tersebut. Mereka mengaku dulunya bergantung pada sumber air yang dialirkan secara swadaya.
Baca juga: Terdampak Kekeriringan, Pemkab Lamongan Distribusikan 1 Juta Liter Air Bersih
"Alhamdulillah, kini bisa dapat air dengan mudah. Kalau dulu harus pasang pipa sampai 3 kilometer jauhnya, airnya kadang lancar kadang susah. Tapi sekarang tinggal putar kerannya, sudah keluar airnya, bersih pula," kata salah seorang warga penerima hibah asal Lingkungan Wangkal - Kalipuro.
Di Kecamatan Kalipuro sendiri, ada 122 MBR yang menerima manfaat program ini. Termasuk 44 MBR warga lingkungan Wangkal tersebut.
"Alhamdulillah, kami senang karena sekarang masyarakat bisa mudah mengakses air bersih. Inshaallah, program ini akan kami teruskan tahun depan, dengan target 2.000 rumah warga," kata Anas.