jatimnow.com - Delapan partai pengusung Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Nomor Urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) terus merapatkan barisan untuk meraih kemenangan dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, 9 Desember 2020.
Untuk mengantisipasi kecurangan-kecurangan, 8 partai yang terdiri dari PKB, Gerindra, Demokrat, Golkar, PKS, NasDem, PAN dan PPP itu membentuk Satgas Gerakan Bersama Anti Kecurangan (GEBRAK).
"Satgas ini sengaja dibentuk sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaksanaan Pilwali Surabaya 2020 agar dapat berjalan dengan penuh kejujuran dan berintegritas. Tidak ada kecurangan," terang Koordinator GEBRAK, Asrori Muslich setelah deklarasi di Posko Pemenangan MAJU di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Asrori menyebut, dibentuknya GEBRAK juga karena saat ini ada pihak yang tampak jelas melakukan kecurangan dengan melanggar aturan yang ada untuk memenangkan jagonya. Salah satunya memasang gambar di pohon dengan menggunakan paku, tapi justru Tim MAJU yang menjadi sasaran tembak.
"Detik-detik akhir ini sudah kelihatan kecurangan yang masif dilakukan paslon sebelah. Kecurangannya banyak seperti gambar yang kami bawa adalah bentuk-bentuk kecurangan yang dilakukan," tegas pria representasi dari Garda Bangsa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya tersebut.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Selain itu, lanjut Asrori, juga banyak kabar-kabar hoaks tentang Paslon MAJU yang digulirkan tim lawan.
Paling parah terkait dengan indikasi pelibatan aparatur sipil negara (ASN) termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tampak jelas melakukan kampanye di luar jadwal cuti seperti yang pernah disampaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Ini spirit kami melihat harusnya ada keadilan, harusnya kita berkontestasi dengan baik agar fair. Ini bentuk kekecewaan kita. Ini adalah kemirisan yang terjadi di Kota Surabaya, di mana penduduknya sudah sangat cerdas, tapi pemkot mendidik yang gak bener karena hanya ingin memenangkan paslon yang mereka dukung," paparnya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Karena itu, Asrori mendorong masyarakat untuk sadar dan peduli terhadap kemajuan Surabaya dengan saling mengawasi agar Pilwali 2020 dapat berjalan lancar, jujur dan berintegritas.
"Kami akan kawal di semua TPS-TPS di Surabaya, agar tidak terjadi kecurangan," pungkas Asrori.