jatimnow.com - Warga Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo menggelar pasar dadakan, yang mereka namakan Pasar Minggon. Pasar ini dibuka hanya pada hari Minggu pagi saja.
Dari pantauan, ada puluhan pedagang yang berjualan di Pasar Minggon ini. Bagi yang ingin jajanan tradisional, pasar ini adalah tempatnya.
"Ini adalah gerakan ekonomi masyarakat yang berkonsep antara wisata, budaya, berbelanja dan sehat. Wisata Minggon," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Plalangan, Marsono, Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Ketika Pembeli dan Pedagang di Pasar Mangga Dua Surabaya Resah
Marsono menambahkan, di Pasar Minggon ini masyarakat bisa melakukan transaksi jual beli, tidak hanya dengan uang, tetapi juga bisa dengan barter.
"Barter kami hidupkan kembali. Pelapak wajib menerima kalau ada pengunjung yang membawa beras, ketela yang kemudian ditukar sayur," jelasnya.
Menurutnya, Pasar Minggon ini sudah berlangsung 9 pekan. Pasar ini merupakan pengembangan dari ide awal dari warung gratis (wage), di mana masyarakat bisa menyumbang dan mengambil sendiri barang kebutuhan pokok rumah tangga secara gratis.
Baca juga: 352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
"Jadi memang saling menguntungkan. Dan ini menjadi wisata gratis juga. Mereka yang ingin jajan tradisional bisa ke sini," urainya.
Marsono mengaku, Pasar Minggon ini berkonsep tradisional. Mulai tempat cuci tangan yang dari kendi sampai para penjual yang menggunakan baju tradisional.
Baca juga: Pj Wali Kota Malang Masih Pelajari Nasib Kelanjutan Revitalisasi 3 Pasar
Sementara salah satu penjual, Siti Maryam mengatakan cukup terbantu dengan adanya Pasar Minggon ini. Karena penghasilannya meningkat dibanding hanya berjualan di rumah.
"Saya kalau di rumah 24 jam itu dapat Rp 1,5 juta. Kalau di sini setengah hari bisa dapat Rp 1,3 juta," terangnya.
Warga Dusun Krajan 1, Desa Plalangan ini menyebut bahwa memang ada beberapa pembeli yang melakukan barter barang.