jatimnow.com - Calon Wali Kota Machfud Arifin bersilaturrahmi ke Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ammanatul Ummah, Kiai Asep Saifuddin Chalim di Jalan Siwalankerto Surabaya, Rabu (25/11/2020).
Dalam silaturahmi itu, calon wali kota nomor urut 02 tersebut didampingi Ny Lita Machfud Arifin, istrinya. Mereka disambut langsung Kiai Asep Saifuddin Chalim.
Di ponpes ini, mantan Kapolda Jatim tersebut mendapatkan nasihat kepemimpinan hingga tentang kehidupan. Kiai Asep juga mendukung dan mendoakan Machfud Arifin untuk membangun Surabaya lewat pemerintahan.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Kiai Asep juga menyerukan kepada warga Surabaya mencoblos Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 02 Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) pada Pilwali Surabaya, 9 Desember 2020 mendatang.
Menurutnya, Machfud Arifin adalah nama seorang santri. Sebagai santri juga sepatutnya harus memilih santri.
"Saya sebagai orang santri melihat yang dohir saja. Nama beliau namanya seorang santri. Dari sisi nama sudah harus memilih Machfud Arifin, bukan yang lain," tegas Kiai Asep.
Kiai Asep menyebut bahwa kemenangan Machfud Arifin adalah kemenangan melawan kedzoliman. Untuk itu warga Surabaya dimintanya memilih Machfud Arifin-Mujiaman untuk Surabaya lebih maju dan mengalahkan kezaliman.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Alasannya, lanjut Kiai Asep, dirinya tidak suka dengan kezaliman yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma).
"Saya nggak suka apa yang dilakukan Bu Risma dengan memasang gambar dirinya disandingkan dengan paslon. Itu nggak benar. Beliau wali kota, kalau cuti nggak apa-apa, tapi ini gambar permanen. Hari efektif maupun tidak itu tidak boleh," ungkapnya.
Kiai Asep menegaskan, seharusnya Wali Kota Risma seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mengedepankan netralitas, dikarenakan posisinya adalah kepala daerah.
"Saya ini diakui sebagai ayah oleh Gubernur Khofifah. Begitu masuk kampanye, nggak pernah mau ketemu saya. Menghindar. Saya wellcome. Sebagai pemimpin harus demikian. Netralitas harus dijaga tidak berpihak. Sedangkan yang dilakukan Risma keberpihakannya permanen," bebernya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Sementara Machfud Arifin mengaku senang bisa bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Ammanatul Ummah dan diterima langsung oleh Kiai Asep. Dia merasa bersyukur bisa mendapat doa restu dan penyemangat untuk memenangkan Pilwali Surabaya 2020.
"Saya sudah kenal lama dengan Kiai Asep waktu masih jadi Kapolda (Jatim). Saya senang bisa bersilaturahmi. Saya tadi disupport dan saya kasih visi misi saya. Saya minta doa restu," jelas arek asli Ketintang, Suroboyo ini.
Machfud Arifin juga diberikan semangat serta doa dan dijauhkan dari kezaliman.
"Kiai Asep juga memberikan semangat sebelum pemilihan dan melawan kedzaliman. Saya diberikan doa dan kekuatan dijauhakan dari bala. Alhamdulillah. Saya berterimakasih," pungkasnya.