jatimnow.com - Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota-Wakil Wali Kota Nomor Urur 02, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) dinilai paling layak memimpin Kota Surabaya.
Hal itu disampaikan Prof Dr. KH Maksum Nur Alim usai menjadi imam dan khatib Salat Jumat di Masjid Rahmat Kembang Kuning, Surabaya, Jumat (4/12/2020).
Menurut Kiai Maksum, Machfud Arifin-Mujiaman merupakan sosok pemimpin yang lemah lembut, penuh toleransi dan religius. Sehingga keduanya dinilai sangat layak dan pantas memimpin Kota Surabaya yang punya warga heterogen.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Kepemimpinan nabi itu nggak pernah marah-marah dan itu sudah diperingatkan oleh Allah. Karena kalau keras, maka niscaya umatnya akan lari. Jadi seorang pemimpin harus lemah lembut, pemimpin Surabaya juga begitu, boleh tegas tapi nggak boleh marah-marah. Beliau berdua (Machfud-Mujiaman) bisa membawa Surabaya lebih baik, cocok dan nggak pernah marah-marah, lemah lembut, artinya cocok jadi pemimpin Surabaya," jelasnya.
Sebelumnya dalam khotbahnya, Kiai Maksum menyampaikan kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan paus karena marah dan meninggalkan umatnya. Selama 40 hari 40 malam berada di perut ikan, Nabi Yunus akhirnya berdoa dan memohon ampun atas kekhilafannya.
"Belajar dari kisah ini, pemimpin itu apapun problemnya jangan pernah marah-marah dan meninggalkan umatnya supaya tidak mendapatkan azab dari Allah," paparnya.
Kiai Maksum juga mendoakan Machfud Arifin-Mujiaman. Doa yang dipanjatkan adalah doa Nabi Ibrahim. Tujuannya adalah agar masyarakat Surabaya memiliki kecenderungan dan cinta kepada Mahcfud Arifin-Mujiaman.
"Doa yang saya baca doanya Nabi Ibrahim saat mengelilingi ka'bah," ungkapnya.
Machfud Arifin dan Mujiaman setiap jumat memang rutin melakukan safari dari masjid ke masjid untuk menunaikan Salat Jumat. Untuk kali ini, Machfud dan Mujiaman Salat Jumat bersamaan di Masjid Rahmat Kembang Kuning.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Machfud Arifin mengatakan bahwa selain menunaikan Salat Jumat, safari jumat juga bertujuan untuk membangun silaturahmi dengan masyarakat. Dengan model ini juga bisa menampung aspirasi dari masyarakat secara langsung.
"Saya senang silaturahim, tahu problem masyarakat yang ada di sekitar masjid," tuturnya.
Sosok Machfud Arifin memang dikenal religius. Saat menjabat Kapolda Jawa Timur, dia membangun masjid besar dan dinobatkan sebagai masjid termegah di lingkungan Polri.
"Orang yang tahu saya saat dinas di kepolisian selalu bangun masjid sebagai sarana ibadah yang nyaman. Ini jangan diartikan nggak toleran. Justru tim saya di kontestasi ini (Pilwali Surabaya) banyak dari nonmuslim. Bagi saya, keberagaman akan menjadi kekuatan dan ini ciri khas Indonesia," terangnya.
Arek asli Ketintang, Surabaya ini pun mengimbau kepada masyarakat Surabaya agar tidak terpengaruh oleh hasutan dan informasi hoaks.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Gunakan hati nurani untuk memilih pemimpin. Ayo datang ke TPS, jangan terpengaruh hasutan dan janji-janji, gunakan hati nurani," tegasnya.
Sementara Mujiaman menyebut bahwa MAJU selalu kompak. Kekompakan ini dibangun dengan koordinasi intens dan pembagian tugas masing-masing.
"Prinsipnya, membangun Surabaya harus kompak. Ada pembagian tugas yang jelas, karena pemimpin itu memang harus kompak," tegasnya.
Mantan Dirut PDAM Surya Sembada Kota Surabaya ini menegaskan bahwa saling bekerjasama dan bersinergi antar organisasi dan semua elemen masyarakat juga penting dalam membangun Surabaya.
"Keterlibatan masyarakat dan semua komponen itu kunci membangun Surabaya," tandasnya.