jatimnow.com - Sejumlah kelompok Bonek melalui akun media sosialnya menyebarkan ajakan positif di hari pencoblosan Pilwali Surabaya, 9 Desember 2020 hari ini. Mereka mengajak warga Surabaya, terutama Bonek menggunakan hak pilihnya dan tidak golput.
Salah satu yang menyuarakan hal tersebut adalah akun Instagram @bonek.for.surabaya. Melalui sebuah video, akun dengan jumlah followers 37K itu meminta Bonek dan warga Surabaya menggunakan hak suaranya dengan benar.
"Pilih yang benar-benar membangun Surabaya dan bisa mencintai Persebaya. Jangan pergunakan hak suara kalian untuk golput," tulis akun ini
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Akun ini juga meminta Bonek bersatu, tidak saling beradu dalam pilkada.
Video tersebut mendapatkan banyak respon dari netizen. Tak sedikit akun-akun Bonek lainnya yang me-repost atau mengunggah ulang video tersebut. Misalnya akun greencyber.27.
"Tetep guyub rukun podo boneke @bonek.for.persebaya," tulis akun greencyber.27.
Manajemen Persebaya mencoba netral dalam Pilwali Surabaya 2020. Mereka pernah meminta dua pasangan calon yang terlibat dalam kontestasi untuk tidak menggunakan atribut-atribut Persebaya.
Baca juga: Azrul Curhat: Risma dan Eri Tak Respon saat Diajak Besarkan Sepak Bola
Pernyataan itu pernah disampaikan ketika ramai terjadi komplain karena calon wali kota Eri Cahyadi pernah mengunggah foto-foto ofisial Persebaya tanpa izin.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Meskipun secara manajemen Persebaya netral, tapi Presiden klub Azrul Ananda sejak lama menyatakan sikap politiknya secara pribadi untuk mendukung Machfud Arifin.
Belakangan diketahui, Azrul Ananda ternyata punya kekecewaan terhadap sosok Eri Cahyadi. Kekecewaan Azrul itu diungkapkan lewat blog pribadinya. Lewat sebuah tulisan berjudul 'Untuk Sepak Bola Surabaya.
Dalam tulisannya itu, Azrul Ananda sempat menyebut Eri Cahyadi tidak meresponnya saat mengajaknya berkolaborasi membina sepak bola Surabaya. Azrul mengungkapkan sudah tiga kali bertemu dengan Eri Cahyadi.
Saat itu dia membawa konsep pembinaan sepak bola Surabaya. Di mana dalam konsep itu Azrul Ananda akan melibatkan seluruh klub di Surabaya. Tidak hanya klub internal Persebaya.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Saat itu Azrul Ananda menyiapkan konsep piramida pembinaan sepak bola di Surabaya. Konsep itu menjelaskan bagaimana membentuk piramid yang baik, dari level paling bawah hingga akhirnya menuju klub kebanggaan, yang kemudian menjadi platform menuju tim nasional dan mungkin dunia internasional.
"Saya dan teman-teman manajemen saya, khususnya Candra Wahyudi, sudah membuat piramida itu pada 2018 lalu. Piramida yang melibatkan seluruh klub yang ada di Surabaya. Bukan hanya yang tergabung dalam internal klub yang saya kelola. Sekali lagi saya tegaskan: Semua klub yang ada di Surabaya," tulis Azrul.
Menurut Azrul, untuk mewujudkan itu, butuh kolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya. Bagaimana pun, program seperti itu akan membutuhkan banyak lapangan serta banyak kerjasama lain yang bisa melibatkan beberapa instansi. Kalau itu bisa diwujudkan, konsep itu bisa menjadi kompetisi pembinaan terbesar di Indonesia.
"Bahkan terbesar di Asia Tenggara. Semua hanya dalam lingkup satu wilayah kota," tulisnya.