jatimnow.com - Gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar) membuat sejumlah warganya mengungsi. Sejumlah pengungsi merupakan warga asal Jatim yang memilih pulang kampung halaman mereka.
Sedikitnya ada 48 warga yang mendarat di Jatim hari ini, Kamis (21/1/2021). Mereka tiba di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang, sekitar pukul 12.30 Wib dengan pesawat TNI AU, Hercules A-1330.
Pemprov Jatim langsung menyambut kedatangan pengungsi yang selama ini tinggal di berbagai daerah di Sulbar tersebut. Proses penyambutan dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat didukung tim kesehatan Bandara Abdurrahman Saleh.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
Saat penyambutan, masing-masing pengungsi diberi makan siang terlebih dahulu. Selanjutnya mereka menerima bantuan paket sembako, paket sandang dan uang senilai Rp 1 juta untuk setiap kepala keluarga (KK).
Paket sembako terdiri dari beras 5 kilogram (kg), gula pasir 1 kg, minyak goreng 2 liter, mie instan 5 bungkus dan kecap. Sedang paket sandang perempuan berisi, jarit, baju, pakaian dalam, peralatan mandi, handuk dan sandal.
Berdasar assesment yang dilakukan Pemprov Jatim, dari 48 pengungsi, 38 orang berasal dari Lamongan, 4 orang berasal dari Gresik, 4 orang dari Tuban, dan 2 orang dari Lumajang.
Baca juga: Ini Penjelasan BMKG soal Gempa di Perairan Tuban
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jatim, Alwi selaku koordinator penjemputan pengungsi mengatakan, selain bantuan sembako, sandang dan uang, para pengungsi juga difasilitasi kepulangannya dengan bus milik Pemprov Jatim ke daerah masing-masing.
"Mereka akan diantar ke kantor dinsos daerahnya. Selanjutnya mereka akan diantar petugas kabupaten ke desa masing-masing," ujarnya.
Sayib (49), pengungsi asal Mamuju kelahiran Lumajang mengaku sangat berterimakasih dengan bantuan yang diterima dari Pemprov Jatim. Bersama istrinya, Nur Haidah (47) yang asli Mamuju, ia memutuskan ke Lumajang karena kondisi rumahnya rusak parah dan tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi.
Baca juga: Potensi Gempa Susulan, BMKG Tuban Imbau Warga Jauhi Bangunan Gedung
"Kalau kondisi di sana nanti sudah normal, rencananya kami akan kembali lagi. Sebetulnya saat proses penantian ini, kami berharap adanya bantuan pemerintah. Tapi ini tadi sudah dikasih. Kami sampaikan terimakasih yang banyak," ujar pria yang tinggal di Desa Binanga, Kecamatan/Kabupaten Mamuju itu.
Dadir dalam penjemputan antara lain Danlanud Abd Saleh Marsma TNI Wayan Superman, Kadinsos Jatim Alwi, Sekretaris BPBD Jatim Erwin Indra Widjaja, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Gatot Soebroto, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Andika N. Sudigda, Tenaga Ahli Kebencanaan, Suban Wahyudiono dan Kabag Pendidikan Biro Kessos Jatim Dony Nugroho.
Turut terlibat dalam penjemputan para pengungsi tersebut, tim TRC BPBD Jatim, Tagana Dinsos Jatim, Dishub Jatim, Biro Kessos Setdaprov Jatim, personel TNI AU di lingkungan Bandara Abdurrahman Saleh Malang dan relawan dari ACT (Aksi Cepat Tanggap) Kota Malang.