26 Teroris JAD Digiring dari Makassar dan Gorontalo ke Mabes Polri

Kamis, 04 Feb 2021 18:43 WIB
Reporter :
REPUBLIKA.co.id
Tim Densus 88 dan Brimob Polda Sulsel menggiring para teroris saat akan diberangkatkan ke Jakarta (Foto: Antara/Abriawan Abhe via Republika)

jatimnow.com - Sebanyak 26 terduga teroris yang diterbangkan dari Makassar dan Gorontalo telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Puluhan orang tersebut langsung digiring ke Mabes Polri oleh Tim Densus 88.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, dari 26 orang tersebut, 19 orang di antaranya terduga teroris dari Makassar. Sementara 7 orang lainnya merupakan terduga teroris dari Gorontalo.

"Hari ini Densus 88 Anti Teror Polri memindahkan 26 tersangka aksi terorisme di Indonesia, tujuh dari Gorontalo dan 19 dari Makassar," ujar Rusdi di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Dari Cikeas Bogor, Napiter Asal Gresik dan Malang Dipindah ke Kediri

Menurutnya, 7 terduga teroris dari Gorontalo merupakan kelompok yang dikenal dengan Ikhwan Pakuato atau kelompok JAD yang terafiliasi dengan ISIS. Mereka disebut telah mempersiapkan diri melakukan sejumlah latihan fisik, meliputi latihan bela diri, memanah, melempar pisau dan menembak dengan senapan angin serta merakit bom.

"Kelompok ini merencanakan melakukan kegiatan penyerangan ke Mako Polri, terus rumdin Polri dan rumah pejabat di Gorontalo. Juga berencana melanjutkan aksi perampokan pada beberapa toko di sekitar Gorontalo," jelasnya.

Sementara 19 orang terduga teroris dari Makassar juga disebut merupakan jaringan kelompok JAD yang berafiliasi dengan ISIS. Kelompok tersebut, kata dia, juga memiliki sejumlah rencana yang mengganggu ketertiban negara.

"Kelompok ini tentunya memiliki rencana kegiatan yang akan mengganggu kamtibmas di negeri, karena kelompok ini memiliki mental untuk melakukan kegiatan bom-bom bunuh diri," terangnya.

Rusdi menjelaskan, salah satu orang yang terlibat dalam kelompok tersebut adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani yang merupakan pelaku pemboman Gereja Katedral di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina pada 2019.

"Salah satu anaknya itu sekarang tertangkap di (rombongan) 19 orang yang dari Makassar," ujar dia.

Baca juga: Muazin Musala di Tulungagung Ditangkap Tim Densus 88, Begini Kata Warga

Rusdi menambahkan, Rullie dan Ulfah memiliki lima orang anak. Dua orang anak mereka ditahan di Filipina karena aksi terorisme kelompok Abu Sayyaf. Satu anak lainnya di Suriah dan satu tertangkap di Makassar.

\

Keduanya juga memiliki menantu bernama Andi Baso yang juga terlibat dalam kasus pengeboman di sebuah gereja di Samarinda pada 2016.

"Artinya dari keluarga ini ada bapak, ibu, anak dan menantu yang terlibat terorisme," ungkapnya.

19 terduga teroris dari Makassar tersebut, lanjut Rusdi, keseluruhannya merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI).

Baca juga: Pilihan Pembaca: Kirab Budaya, Terduga Teroris, Hari Jadi Pemkab Jombang

"19 anggota yang tertangkap semua anggota FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar. Kelompok ini akan ditindaklanjuti Densus 88 untuk menyelesaikan aksi terorisme di Indonesia," tutupnya.

 

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler