jatimnow.com - Mutasi varian baru Corona B117 UK terdeteksi sudah masuk ke Indonesia, sesuai keterangan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono melalui kanal Youtube Kemenristek/BRIN.
Diduga, virus tersebut ditemukan di Karawang, dari pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, yang didapatkan dari hasil sequencing sampel, dari Jakarta, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, juga dari Jawa Timur.
Mendengar hal itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat di wilayahnya tetap tenang, tapi waspada, mengingat kecepatan penularan lebih cepat hingga 70 persen.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Saat ini mutasi Virus Corona B117 UK sudah masuk ke Indonesia. Untuk itu, Pemprov Jatim dan masyarakat harus lebih waspada karena mutasi virus ini terbukti lebih menular 70 persen dibanding yang saat ini beredar. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tetap disiplin terapkan protokol kesehatan," terang Gubernur Khofifah dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (4/3/2021).
Gubernur Khofifah mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menemukan kasus tersebut menular di Jatim. Namun pihaknya berjanji akan terus berkoordinasi dengan laboratorium yang bisa melakukan sequencing untuk selalu mengirimkan sampel, untuk mengantisipasi penularan.
Menurutnya, sequencing adalah proses mengurutkan RNA Virus untuk mengetahui susunan aslinya, sehingga bisa diketahui sumbernya.
Baca juga: PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi
Gubernur Khofifah menambahkan, mutasi virus B117 UK ini juga tidak mengurangi efektifitas vaksin di Jawa Timur, sehingga tidak mengganggu program vaksinasi yang sudah berjalan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Virus ini tetap bisa dideteksi dengan alat PCR yang saat ini sudah ada, juga tidak mengurangi efektifitas vaksin yang sudah terjadwal untuk vaksin bisa dilanjutkan proses vaksinnya. Selain itu, terus patuhi protokol kesehatan supaya virus ini tidak menulari kita," papar dia.
Ke depan, Pemprov Jatim akan terus berkordinaai dengan pemerintah pusat. Sekaligus dengan tim pengawasan mutasi genetik atau genomic surveillance dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Polda Jatim Gandeng Mahasiswa Kedokteran Sasar Vaksinasi Pada Remaja
"Agar kami dapat terus menerima sampel, sehingga mutasi virus Covid-19 bisa kita deteksi dengan cepat," tegasnya.
Reporter: Ni'am Kurniawan