jatimnow.com - Arif Budianto asal Ponorogo sukses membuat mainan truk oleng atau truk goyang.
Bahkan pria berusia 40 tahun itu juga mengkaryakan siswa SMK untuk membantunya membuat truk yang terbuat dari triplek dan kayu itu.
Saat ditemui di rumahnya di Jalan Wilis, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Arif Budianto dibantu oleh lima siswa SMK.
Baca juga: Video: Polisi Tindak Aksi Truk Oleng Demi Konten
"Awalnya saya coba-coba dulu. Kemudian saya pasarkan lewat media sosial seperti Facebook atau pun Instagram dan ternyata respon pasar bagus," katanya, Minggu (7/3/2021).
Truk oleng yang dibuatnya kemudian mendapat respon positif di pasar. Karena kewalahan memenuhi permintaan, ia kemudian dibantu tetangganya yang masih duduk di bangku SMK di Bumi Reog.
"Setelah itu menyebar dari mulut ke mulut dan akhirnya hingga 5 yang membantu. Daripada setelah sekolah online mereka menganggur dan main handphone. Saya beri mereka pekerjaan dan ternyata bisa," ujar dia.
Menurutnya, dengan dibantu oleh kelima siswa itu, kini dirinya mampu menghasilkan sebanyak 15 truk oleng dalam sehari. Ia menyebutkan, yang paling lama dan sulit adalah mengerjakan bagian roda yang juga dari kayu.
"Rodanya sendiri itu selesai dalam 5 hari. Habis itu motong kayunya yang memiliki dua ukuran dengan panjang 60 sentimeter dan 75 sentimeter," paparnya.
Baca juga: Terlibat Aksi Truk Oleng Demi Konten, Sopir di Mojokerto Diperiksa Polisi
Untuk harga, 1 truk kecil tanpa lampu dibanderol harga Rp 100 ribu. Sedangkan 1 truk besar dengan lampu harganya mencapai Rp 150 ribu.
"Untuk omset mencapai Rp 20 juta dalam sehari," terang dia.
Salah satu siswa SMKN 1 Jenangan, Annas Amrul Mukminin mengatakan dirinya telah membantu membuat truk oleng dalam sebulan ini setelah selesai sekolah.
"Tugas selesai atau siang-siangan hingga pukul 17.00 Wib, saya memilih bekerja di sini," kata siswa kelas XI jurusan elektronik industri ini.
Baca juga: Ingin Viral, Sopir Truk Oleng yang Mengemudikan Secara Ugal-ugalan Ditilang
Dia mengaku sehari bisa menghasilkan 10 truk atau lebih. Karena dirinya telah terbiasa dan membuat miniatur truk ini tidak terlalu sulit.
"Hasilnya lumayan untuk jajan dan bantu orang tua," pungkas warga Desa Semanding, Kecamatan Jenangan ini.