jatimnow.com - Kesal dengan kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Ponorogo, sejumlah pedagang kaki lima memilih melakukan aksi damai. Aksi damai ini dilakukan dengan cara membuang gas melon yang tidak ada isinya ke jalan.
Terlihat, beberapa pedagang kaki lima di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Yonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo menenteng gas melon kosong. Tak lama kemudian mereka membuangnya ke jalan.
Mereka juga membentangkan beberapa tulisan protes kepada pemerintah karena langkanya gas melon di Ponorogo. "Sampai saat ini sangat sulit. Kami meminta pemerintah turun," kata salah satu pedagang yang melakukan aksi, Irfan Nugroho, Selasa (5/6/2018).
Baca juga: Banyuwangi Ajukan Tambahan Pasokan LPG 3 Kg 150 Persen
Ia mengaku, sampai mencari ke daerah Tambakbayan. Padahal rumahnya berlokasi di Siman. Setidaknya ia harus menempuh jarak 10 km.
"Itu pun harganya selangit. Ada yang menebus sampai Rp 30.000. Ada pula di agen Rp 20.000. Padahal biasanya cuma Rp 17.000," tambahnya.
Irfan menjelaskan, akhirnya mau tidak mau berpengaruh terhadap laba. Karena gas elpiji merupakan kebutuhan utama baginya.
Baca juga: Bupati Banyuwangi Ajukan Tambahan Alokasi LPG ke Pertamina usai Cek Ketersediaan
Pedagang lain, Rian Pratama, mengaku dengan sulitnya gas elpiji di Ponorogo berpengaruh terhadap hasilnya. "Kan harus ngirit. Masaknya juga diirit-irit. Penghasilannya jadi tidak menentu," katanya.
Ia berharap pemerintah turun tangan. Jika memang diklaim tidak ada kelangkaan seharusnya orang yang diduga menimbun segera diproses.
"Kalau baca berita kan katanya tidak ada kelangkaan. Seharusnya ditindak yang melakukan penimbunan," pungkasnya.
Baca juga: Pertamina Tambah 330.800 Tabung LPG 3 Kg untuk Kediri Raya Jelang Idul Adha
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes