jatimnow.com - Kepala UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Surabaya, Gianto mengatakan bahwa EAS, asisten rumah tangga (ART) yang kini tengah mendapat perawatan di tempatnya diduga kuat menjadi korban penganiayaan.
Pasalnya, saat diantarkan majikannya ke Liponsos, di tubuh perempuan berusia 45 tahun itu ditemukan sejumlah luka lebam.
"Diantarnya ke sini itu tiga hari lalu. Katanya orang terlantar. Pas di cek, di tubuhnya banyak luka lebam. Terus kita lakukan perawatan. Alhamdulillah sekarang mulai membaik, sehat kembali. Sudah bisa berjalan juga," kata Gianto saat dikonfirmasi jatimnow.com, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Video: ART di Surabaya Diduga Dianiaya Majikan
Baca juga:
- Kisah ART di Surabaya, Disuruh Makan Kotoran Kucing hingga Dianiaya Majikannya
- Polisi Selidiki Dugaan ART Dianiaya Majikan hingga Disuruh Makan Kotoran Kucing
Ia mengatakan saat mengetahui ada luka lebam di tubuh EAS, pihaknya lantas menelusuri asal usul perempuan tersebut.
Dari pengakuan EAS, ia berasal dari Jombang dan bekerja sebagai ART di Surabaya sejak satu tahun yang lalu.
Baca juga: ART Diduga Dianiaya hingga Disuruh Makan Kotoran Kucing Mengaku Digaji 1 Kali
"Katanya kerja jadi ART di daerah Manyar. Kita agak kesulitan menelusuri tempat tinggalnya karena KTP yang bersangkutan juga katanya ditahan sama majikannya," jelasnya.
"Ini juga kita masih berusaha mencari alamat rumah majikannya di daerah Manyar mana. Karena yang bersangkutan hanya menyebutkan daerah Manyar," tambah Gianto.
Selain dianiaya, kabarnya EAS juga diperlakukan tidak manusiawi oleh sang majikan, dengan cara diberi makan kotoran kucing.
Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan ART Dianiaya Majikan hingga Disuruh Makan Kotoran Kucing
"Kalau dari keterangan yang bersangkutan seperti itu," tandas Gianto.
Lantas, apakah sudah membuat laporan ke pihak kepolisian? Gianto mengaku belum.
"Belum. Cuma sempat ada dari pihak Polsek Sukolilo yang datang ke sini. Kelanjutannya seperti apa juga belum tahu. Tadi juga ada dari pihak Polrestabes Surabaya datang ke sini," pungkasnya.