jatimnow.com - Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa' Noer mengaku sudah mengusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Sudah saya usulkan Bu Khofifah sebagai cawapres. Iya atau tidak tergantung DPP. Oleh sebab itu kerjasama yang baik mudah-mudahan berlanjut sampai kapanpun," ungkap Musyaffa' dalam Muswil IX PPP Jatim di Hotel Novotel, Surabaya, Senin (31/5/2021).
Musyaffa' menyebut, hingga saat ini hati dan darah Khofifah masih di PPP. Sebab karir Khofifah dirintis dari partai berlambang ka'bah tersebut.
Baca juga: Mencari Pemimpin Millenial untuk Surabaya
"Sungguh beliau (Khofifah) tidak bisa dipisahkan dari PPP. Karena PPP yang mengantar beliau sampai jadi hari ini. Pertama berangkat dari PPP, hatinya sesungguhnya PPP asli," tambahnya.
Dukungan PPP terhadap karir Khofifah memang sudah lama terjadi. Mulai menjadi DPR RI hingga Gubernur Jawa Timur.
Baca juga: Ditanya Peluang Maju Pilpres 2024 Melalui PPP, Khofifah: Walah-walah Ora Rek
"Bahkan kalau Bu Khofifah maju pilgub lagi di Tahun 2024, saat ini dan hari ini saya putuskan PPP akan mengusung dan mendukung beliau lagi," jelasnya.
Baca juga: AMJ Minta Anggotanya Move On dari Kubu-kubuan Pilpres-Pileg 2024
Dalam Muswil ke IX PPP Jatim kali ini, Musyaffa' juga berpesan bahwa seiring berjalannya waktu, PPP pasti akan dihadapkan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Dia pun berpesan agar setiap kader menyiapkan diri untuk mengadu otot dan otak.
"Muswil ini juga ajang konsolidasi partai. PPP semakin hari semakin dekat 2024 dan akan tetap eksis dan tetap partai besar. Jangan sampai Pemilu 2024 jadi tahun berduka cita untuk PPP, tapi jadikan PPP tetap eksis," papar dia.
"Kita harus punya komitmen, loyalitas tinggi. Kita harus tidak rela PPP jadi partai kecil. Jiwa perjuangan untuk terus membesarkan partai. Dari tahun ke tahun suara kita terus menurun, harus dievaluasi total. Harus lakukan kerja keras, apa yang kurang," sambung Musyaffa'.
Dia juga berharap, di tubuh PPP tidak ada lagi konflik dalam kepengurusan ke depan. Apalagi PPP sebelumnya pernah merasakan konflik dualisme kepengurusan pada Tahun 2014-2017.
Baca juga: Sidang Sengketa Pilpres, Saksi Kubu Paslon 03 Beberkan Fakta-fakta Ini
"Hindari konflik, jaga persatuan. Muswil untuk menyusun kepungurusan yang amanah dan bertanggungjawab. Kita sudah punya pengalaman pahit, dualisme kepengurusan partai sehingga terdampak pada perolehan suara pemilu," tandasnya.
Sebelumnya Khofifah yang hadir dalam Muswil IX PPP Jatim tersebut menampik bahwa kedatangannya tersebut berkaitan dengan peluang dirinya maju Pilpres 2024 melalui PPP.
"Walah-walah ora rek. Aku tak noto Jawa Timur. (Walah-walah tidak. Saya masih menata Jawa Timur)," tegas Khofifah.