jatimnow.com - Munculnya nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam bursa bakal calon presiden (bacapres) maupun bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada Pimilihan Presiden (Pilpres) 2024, masih sekedar wacana.
Sebab hingga hari ini, Senin (31/5/2021), belum ada satu pun partai di Indonesia yang mengeluarkan statement bakal mengusung gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut.
Namun kali ini, Khofifah hadir dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) IX Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jatim di Hotel Novotel Samator, Surabaya.
"Negara ini butuh PPP, karena mengawal negeri ini dengan penuh kesantunan. Mengawal negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam dengan membangun Islam yang rahmatan lil alamin," ungkap Khofifah dalam sambutannya di acara tersebut, Senin (31/5/2021).
Khofifah mengakui bila dirinya pernah besar di tubuh partai berlambang ka'bah tersebut. Bahkan dia menyebut PPP adalah partai yang menghadirkan ruh rahmatan lil alamin.
"Besok kebetulan Hari Lahir Pancasila. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, keberagaman di negeri ini adalah sebuah keniscayaan. Maka agama apapun yang hidup di negeri ini harus menyemai damai, menyemai kasih," jelasnya.
Baca juga:
Mencari Pemimpin Millenial untuk Surabaya
"Dan ruh yang saya dulu pernah dibesarkan oleh PPP ini, saya melihat ini bahwa ruh (PPP) ini menghadirkan rahmatan lil alamin. Akan menghadirkan sesuatu untuk sisi alam. Ruh ini menjadi pergerakan PPP. Jadi kita bangunlah agama yang penuh kasih dan damai," papar Khofifah.
Meski demikian, Khofifah menampik bahwa kedatangannya kali ini untuk melakukan pendekatan di tubuh PPP sebagai modal dan peluang maju dalam Pilpres 2024.
"Walah-walah ora rek. Aku tak noto Jawa Timur. (Walah-walah tidak. Saya masih menata Jawa Timur)," tegasnya.
Baca juga:
AMJ Minta Anggotanya Move On dari Kubu-kubuan Pilpres-Pileg 2024
Khofifah juga meminta kepada PPP untuk mulai bangkit kembali. Dimulai dengan merangkul kembali kader, giat melakukan konsolidasi untuk membangun kembali karakter di tubuh kadernya.
"Posisi kemarin saya rasa menjadi pembelajaran yang luar biasa, penempaan yang luar biasa dalam keluarga besar PPP. Sudah selesai perbedaan-perbedaan yang memungkinkan munculnya friksi. Maka kepada seluruh kader di bawah, saya rasa mereka butuh semangat untuk dikonsolidasikan. Konsolidasi akan terus ditingkatkan sebagai pendidikan kader politik di PPP," pungkasnya.