Pilpres 2024

Pengamat: Siapapun Capresnya, Khofifah Cawapresnya

Senin, 31 Mei 2021 21:41 WIB
Reporter :
Ni'am Kurniawan
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dinilai layak untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mentan Menteri Sosial itu disebut memiliki daya tarik menjadi calon wakil presiden (cawapres) berduet dengan siapapun calon presidennya (capresnya).

"Sejak lama, sejak zamannya Gus Dur (Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid), Bu Khofifah levelnya nasional. Mulai menjadi menteri, Ketua Umum PP Muslimat NU, levelnya sudah nasional dalam konteks pemilihan presiden," ujar Pengamat Politik Surabaya Survei Center (SSC), Mochtar W Oetomo, Senin (31/5/2021) malam.

Meski pilpres masih cukup panjang, tapi wacana duet pasangan capres-capres sudah mencuat. Menurut Mochtar, Pilpres 2024 memang menarik dan menjadi 'pasar bebas' karena Presiden Jokowi sudah menjabat dua periode.

Baca juga: Mencari Pemimpin Millenial untuk Surabaya

Ada beberapa kepala daerah setingkat gubernur yang namanya masuk dalam bursa survei menjadi capres maupun cawapres. Di antaranya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Sedangkan tokoh di luar kepala daerah seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga Ketua DPR RI Puan Maharani juga namanya terus disebut-sebut sebagai kandidat.

Pengamat Politik Surabaya Survei Center (SSC), Mochtar W Oetomo

Mochtar yang juga staf pengajar Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini menambahkan, ada tiga nilai plus yang dimiliki Gubernur Khofifah untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

Baca juga: AMJ Minta Anggotanya Move On dari Kubu-kubuan Pilpres-Pileg 2024

"Bu Khofifah memiliki nilai plus. Pertama, Jawa Timur sebagai barometer nasional. Karena Jawa Timur memiliki jumlah penduduk sekitar 40 juta jiwa dan wilayahnya sangat luas," ungkap dia.

\

"Kedua, Khofifah sebagai representatif dari Nahdlatul Ulama (NU), representatif nahdliyin dan itu tidak dimiliki kandidat lain atau kepala daerah lainnya. Di mana NU menjadi varian penting dalam kontestasi nasional termasuk Pilpres," tutur Mochtar.

Mochtar menambahkan, nilai plus ketiga yang dimiliki Khofifah adalah reprsentasi perempuan.

"Calon presiden banyak disebut pengamat dan lembaga survei, didominasi laki-laki seperti Anies Baswedan, Ganjar, Ridwan Kamil, Prabowo Subianto," terang dia.

Baca juga: Sidang Sengketa Pilpres, Saksi Kubu Paslon 03 Beberkan Fakta-fakta Ini

"Sedangkan Khofifah memiliki nilai plus pada positioning perempuan. Karena lebih dari separuh jumlah pemilih di pilpres adalah perempuan. Biasanya, loyal terhadap pilihannya dan berdasarkan data ke TPS lebih banyak perempuan daripada laki-laki," sambung Mochtar.

Menurutnya, dari berbagai keunggulan tersebut, mestinya bukan hal berat bagi Khofifah untuk berkontestasi di Pilpres 2024, baik sebagai capres maupun cawapres.

"Ada peluang besar bagi Khofifah sebagai capres atau cawapres. Bahkan siapapun capresnya, cawapresnya Khofifah Indar Parawansa," tandas Mochtar.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler