Pandemi Covid-19

Bareng Pemprov Jatim, ACT Luncurkan Gerakan Bersama Angkat Indonesia

Jumat, 04 Jun 2021 14:21 WIB
Reporter :
Farizal Tito

jatimnow.com - Meningkatkan perekonomian di tengah Pandemi Covid-19, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerjasama dengan Pemprov Jawa Timur meluncurkan Gerakan Bersama Angkat Indonesia.

Dari gerakan tersebut mempunyai dua program besar berskala nasional dan internasional. Diantaranya memberikan 1000 rombong bagi UMKM Jatim dan memberikan bantuan pendidikan bagi anak korban KRI Nanggala 402 dan para guru TPQ.

Sedangkan untuk program berskala internasional, ACT sedang menjalankan program pemulihan Palestina di bidang sosial ekonomi dengan dana yang telah terkumpul sekitar Rp 5 Miliar.

Baca juga: Usut Aliran Dana ACT, BNPT Lakukan Kerjasama Internasional

Peluncuran gerakan Bersama Angkat Indonesia itu diluncurkan Presiden ACT Ibnu Khajar didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Masjid Agung Al Akbar Surabaya.

"Untuk pertama adalah bantuan untuk 1000 UMKM di Jawa Timur, ini bagian dari rangkaian kita untuk ada di 10 Provinsi, masing-masing 1000. Kita mulai yang perdana dari Jawa Timur," kata Presiden ACT Ibnu Khajar dalam siaran pers ke redaksi, Jumat (4/6/2021).

Ia menjelaskan, bantuan pendidikan bagi guru TPQ ini sangat memungkinkan agar mereka belajar kembali dan mengupgrade kemampuan mengajarnya.

"Kami telah bekerjasama dengan banyak elemen di Jawa Timur dan hari ini kami laporkan kepada Gubernur Jawa Timur lebih dari Rp 5 Miliar dari masyarakat Jawa Timur diamanahkan kepada Aksi Cepat Tanggap untuk program Recovery di Gaza Palestina," terang Ibnu.

Baca juga: Izin Dicabut Kemensos, Kantor ACT di Madiun Masih Beroperasi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pembagian 1000 rombong UMKM sebagai wakaf usaha produktif karena akan terkait dengan sustainability kehidupan ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha mikro. Sebab sinergitas antara Goverment dengan non Goverment menjadi sangat penting untuk mendongkrak perekonomian.

\

"Jawa Timur ini support usaha mikro kecil menengah untuk PDRB itu 60,25 persen, betapa tinggi sekali kontribusi dari sektor UMKM untuk pertumbuhan PDRD di Jawa Timur," kata Khofifah.

Ia menerangkan, 1000 rombong ini dapat meningkatkan mobilitas pelaku UMKM dan lebih dinamis dalam berjualan.

Baca juga: ACT Masifkan Operasi Pangan Gratis dan Distribusi Kurban di Masa PPKM Darurat

"Kita bisa membayangkan ketika mereka lebih mobile gitu maka coverage dari proses penjualan mereka Insha Allah juga bisa lebih luas lagi," tuturnya.

Salah satu penerima manfaat Wakaf Usaha Produktif, Nuryatin Chuzimah mengaku senang mendapatkan rombong gratis ini. Dirinya dapat berjualan aneka makanan setelah sebelumnya hanya menitipkan di warung kopi atau warung makanan.

"Kemarin saya bilang sama anak, bagaimana kalau jual sendiri nasi bungkus. Kebetulan ada penawaran gerobak itu, ya Alhamdulillah kebetulan besok langsung dipakai. Ya sangat bersyukur," katanya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler