jatimnow.com - Mengobati rasa rindu para penggemar dangdut koplo, New Pallapa dan Produser Musik Perdana Record melaunching channel YouTube "New Pallapa Official".
Orkes dangdut koplo terbesar se Indonesia yang telah berkiprah 23 tahun itu sekaligus memperkenalkan 'Album Terkoplo 2020-2021'.
Dalam album itu terdapat beberapa keunikan, yaitu penyanyi akustik diduetkan dengan pedangdut. Seperti pedangdut Lala Widi feat penyanyi akustik yang tenar di YouTube Tri Suaka.
Baca juga: Gelar Orkes Dangdut Malam Agustusan, Kades di Pasuruan Divonis Denda Rp 5 Juta
Selain itu, penyanyi Osing Banyuwangi Ainur Rofiq Wandra Restusian feat penyanyi akustik yang tenar di YouTube Wiro Widowati.
Pemilik New Pallapa, Juana Sari mengatakan, channel YouTube yang digarapnya itu merupakan alternatif wadah Saudara New Pallapa, sebutan fans New Pallapa, untuk mengobati rindu lantaran tidak bisa melihat konser secara off air saat Pandemi Covid-19.
"Channel YouTube diresmikan karena kami ingin tetap bisa bersilaturahmi dengan para fans setia dan penggemar di luar Jatim dan seluruh Indonesia," ungkap Juana, Jumat (25/6/2021).
Juana menjelaskan, dirinya ingin mengembangkan pasar 'perkoploan duniawi' secara global melalui pangsa pasar digital. Mengingat saat ini para musisi dan kreator musik tak bisa manggung akibat Pandemi Covid-19 belum usai.
"Kebetulan saat ini momentumnya sama. Di saat fenomena digital traffic meningkat, otomatis orang-orang lari ke digital. Di era pandemi ini, seniman ingin berkarya terus dan tidak ada alasan untuk berhenti, walaupun pandemi sekalipun. Makanya kami sepakat bangun bersama dengan jauh lebih baik," ujarnya.
Juana mengaku sudah cukup geram dengan beragam pembajakan bisnis VCD dan kaset yang berasal dari karya aslinya. Bahkan ia merasa sangat dirugikan untuk itu.
Terbaru, pembajakan juga terjadi di YouTube dengan menyuguhkan aneka karya New Pallapa tanpa seizin pihak manajemen dan komposer. Padahal sudah jelas tersirat dan tersurat dalam lisensi New Pallapa perihal pengusungan lagu harus seizin label.
Baca juga: Orkes Dangdut Malam Agustusan di Pasuruan Dibubarkan Polisi
"Karena fenomena digital di YouTube banyak pembajakan lisensi. Ribuan lagu dan karya dibajak tanpa izin dan jadi master. Ini yang saya ingin sosialisasikan bersama New Pallapa sebagai legenda koplo. Saya rasa bisa memberikan yang lebih baik," tuturnya.
Sementara Direktur Pragita Prabawa Pustaka, Theo Broma Anggara mengapresiasi langkah pemilik New Pallapa untuk beralih secara daring. Dengan begitu, masyarakat tetap bisa menonton konser dan langsung mengomentari di laman yang tersedia.
"Launching channel YouTube ini baru pertama kalinya ya. Biasanya live show atau off air diupload tanpa izin," tuturnya.
Dengan begitu, para pengunggah video dan lagu-lagu New Pallapa tidak bisa lagi mengupload ke YouTube semau mereka. Sebab channel YouTube yang dilaunching kali ini adalah resmi dan telah memiliki regulasi tertentu.
"Kali ini resmi melaunching agar semua fans bisa langsung melihat ke resminya dan tidak melihat ke upload-upload liar yang tidak bisa kami pantau satu persatu, karena saking banyaknya," papar dia.
Baca juga: Tanpa Izin, Orkes Melayu di Acara Ulang Tahun Warga Mojokerto Dibubarkan Polisi
Owner Perdana Record, Ani menjelaskan, langkah tersebut dinilai sudah tepat. Selain tak bisa menyelenggarakan konser secara live maupun off air, bisa meminimalisasi plagiarisme yang terjadi di YouTube.
"Dulu memasarkan lewat VCD. Karena perubahan teknologi, kita mengikuti zaman. Dulu saya nggak ngerti (YouTube) dan banyak video-video liar di YouTube. Kami juga pernah mendapat teguran, makannya kita mengikuti perkembangan zaman dan tetap menyuguhkan konser dangdut koplo kepada para penggemar," tambah Ani.
Di tempat yang sama, Lala Widhi salah satu pedangdut asal Jawa Timur yang terlibat dalam launching itu mengaku sangat tertarik. Sebab channel YouTube itu bisa jadi pengganti jadwal manggung yang akhir ini dibatalkan akibat Pandemi Covid-19.
"Bagi saya sangat berdampak. Banyak job yang tanggal move cancel, alasannya izinnya enggak keluar. Kalau yang digital mungkin ke YouTube, jadi alhamdulillah ada yang memberikan wadah berkarya lewat digital. Minimal bisa absen, jadi orang-orang enggak lupa kalau masih ada Lala Widi di sini," ujar biduan asal Krian, Sidoarjo itu.