jatimnow.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Surabaya untuk SD dan SMP akan digelar pada September 2021. Rapat dengan sejumlah pakar epidemologi juga bakal dilakukan.
"Kemarin kita sudah minta untuk rapatkan dengan seluruh pakar epidemologi. Insya Allah bulan depan (September) sudah kita lakukan," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Senin (30/8/2021).
Eri menyebut, nantinya akan ada beberapa persyaratan yang harus diikuti, salah satunya persetujuan dari para wali murid.
Baca juga: Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Lamongan, Pelajar Pulang Pagi
"Syarat utamanya adalah satu, harus ada persetujuan dari wali muridnya. Sehingga pemerintah kota melakukan hybrid ada dua, dilakukan secara langsung maupun secara daring. Sehingga kalau orangtuanya tidak mengizinkan, maka secara otomatis dilakukan secara daring," tambahnya.
Sementara Dinas Pendidikan Kota Surabaya masih melakukan assesmen kembali terhadap SD dan SMP yang akan mengelar PTM.
"Senin (minggu depan) kita lakukan asesmen juga. Yang sudah diassesmen kemarin, sudah selesai ya bisa dibuka. Tapi dicek kembali," ungkap Eri.
Baca juga: Pelaksanaan PTM di Kota Batu Masih Belum Jelas, Ini Alasannya
Terkait protokol kesehatan (prokes) saat pembelajaran tatap muka nanti, Eri memastikan akan melakukan pembatasan jumlah siswa yang masuk, dengan kewajiban memakai masker atau pun face shield.
"Kalau prokesnya tetap pakai masker, tetap pakai face sheild. Dan memang dibatasi jumlahnya. Insya Allah 25 persen dulu, sambil jalan menjadi 50," terangnya.
Selain itu, siswa siswi tidak diwajibkan membeli seragam baru.
Baca juga: Besok Kota Malang Gelar PTM, Wali Murid Senang
"Saya juga minta, tidak ada memaksa membeli seragam, ini fardhu ain, SD, SMP. Kalau ada yang memaksa, akan berhadapan dengan wali kotanya," tegas Eri.
Sedangkan untuk vaksinasi terhadap guru, Eri mastikan seluruh tenaga pendidik di Surabaya sudah tervaksin.