jatimnow.com - Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah menyebut bahwa masalah pengairan untuk lahan pertanian dan banjir Kali Lamong telah menjadi fokus pemerintah daerah.
Permasalahan tersebut juga tertuang dalam program Nawa Karsa dalam kepemimpinannya bersama Bupati Fandi Akhmad Yani.
Hal itu disampaikan Bu Min-sapaan akrabnya, saat menggelar sesi tanya jawab usai mengikuti panen raya dalam acara 'Sapa Petani' di Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: 1 Dusun di Gresik Terisolir Banjir, Imbas Luapan Kali Lamong
"Saat ini sudah dimulai penanggulangan banjir Kali Lamong. Pembebasan tanah dan normalisasi juga sudah dimulai sebagai salah satu usaha sehingga ketika musim hujan tidak banjir. Jadi panjenengan tandur niku (anda menanam itu) tenang," jelas Bu Min.
Baca juga: Kali Lamong Meluap, Banjir Kepung 3 Desa di Mojokerto
Bu Min menjelaskan, pengerukan sungai yang saat ini dilakukan bertujuan agar kedalaman sungai tidak semakin dangkal. Dengan begitu debit air waktu musim hujan mampu ditampung dan tidak meluber ke daerah sekitar.
"Ini sudah menjadi keinginan pak bupati dan saya. Kali Lamong selain dikeruk, juga dibuatkan sudetan untuk mengisi waduk-waduk yang nantinya akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian waktu musim kemarau," terang dia.
Baca juga: Korban Banjir Sungai Kali Lamong, Gresik Terima Bantuan Kemensos
Permasalahan banjir Kali Lamong selama ini masih menjadi permasalahan serius bagi masyarakat Gresik selatan, khususnya para petani yang berada di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng dan Cerme.
Bahkan banjir Kali Lamong seolah telah menjadi tradisi tahunan yang dampaknya sangat merugikan warga. Karena itu, hal yang wajar jika warga sekitar Kali Lamong terus berharap kepada pemerintah untuk mengatasi permasalahan itu secara kongkrit.