jatimnow.com - Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kebanggaannya atas predikat yang diberikan PBNU pada Soekarno.
Gelar Waliyul Amri Dharuri Bi Al Syaukah atau pemimpin yang kebijakannya mengikat secara sah bagi umat Islam diberikan PBNU pada muktamar tahun 1954 di Surabaya. Pernyataan ini disambut tepuk tangan oleh para hadirin.
"Oleh karena itu saya sungguh berbangga atas ketegasan sikap Nahdlatul Ulama bahwa Pancasila dan NKRI adalah Final. Tidak ada siapapun di negara ini yang dapat menggantikannya," ungkap Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya, Rabu (20/06/2018).
Baca juga: Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno, Didampingi Keluarga dan Pengurus PDIP
Megawati meminta dari para kalangan Soekarnois dan Nahdlatul Ulama untuk bahu-membahu melawan hal-hal yang merusak Indonesia.
Baca juga: DPRD Ingin Haul Bung Karno Jadi Agenda Tahunan Pemkot Surabaya
Ia prihatin dengan kondisi bangsa saat ini yang menurutnya ada gerakan yang sistematis yakni desukarnoisasi atau menghapus jejak Soekarno dari Indonesia.
"Ada gerakan sistematis yang namanya desukarnoisasi. Sepertinya nama beliau seperti dihilangkan dari negaranya sendiri. Padahal di dunia Internasional ada nama tempat yang namanya Soekarno, ada jalan yang namanya Soekarno," pungkasnya.
Baca juga: Pimpin Paripurna DPRD Jatim, Anwar Sadad Ajak Heningkan Cipta untuk Bung Karno
Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto