Surabaya - Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Jatim berkomitmen mencetak pengusaha muda yang memiliki keyakinan dan keinginan besar untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian daerah dan nasional utamanya di masa Pandemi Covid-19.
BPD HIPMI Jatim menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (Diklatda) III secara virtual dengan tema 'Jatim Bangkit dan Beraksi'.
Acara diikuti sekitar 300 pengurus BPD HIPMI Jatim dan BPC HIPMI kabupaten/kota di se-Jatim tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh daerah dan nasional.
Baca juga: Kenaikan PPN 12 Persen: Tingkatkan Pendapatan Negara atau Beban Rakyat?
Diantaranya adalah pendiri HIPMI Abdul Latief, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak serta Ketua BPP HIPMI yang diwakili oleh Dewan Kehormatan BPD HIPMI Jatim Muhammad Ali Affandi.
Ketua Umum BPD HIPMI Jatim Rois Sunandar Maming mengungkapkan, pemulihan ekonomi menjadi salah satu prioritas yang berjalan beriringan dengan pemulihan sektor kesehatan. Semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan dunia usaha, harus terus berkolaborasi untuk mengakselerasi upaya-upaya membangkitkan ekonomi.
"Kita semua bersyukur, perekonomian Jawa Timur sudah tampak menunjukkan recovery. Pada triwulan 11/2021, ekonomi Jatim tumbuh 7,05 persen, setelah periode-periode sebelumnya terkontraksi karena Pandemi Covid-19. Meski mulai Juli 2021 perekonomian terhadang pembatasan aktivitas karena kebijakan PPKM, kita tetap optimistis bahwa pemulihan ekonomi bisa terus didorong di tengah Pandemi Covid-19. Semangat Jatim Bangkit harus terus digelorakan dan dibumikan melalui berbagai langkah bersama," ujar Rois dalam siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (24/10/2021).
Ia melanjutkan, BPD HIPMI Jatim sebagai bagian dari pemangku kepentingan bidang ekonomi siap bergerak bersama mempercepat pemulihan ekonomi. HIPMI siap menyumbangkan tenaga, waktu, dan pemikiran guna mendorong pemulihan ekonomi.
Baca juga: Optimisme Tinggi Industri Kripto Indonesia Sambut Pemerintah Baru
"Ke depan, kita dihadapkan pada situasi yang melahirkan optimisme sekaligus tantangan untuk bekerja keras. Optimis karena vaksinasi sudah mulai dijalankan dan ada indikasi kuat bahwa pemulihan ekonomi mulai berjalan. Tantangan untuk bekerja keras karena ada sejumlah pekerjaan rumah yang menuntut diselesaikan bersama. HIPMI menggelar Diklatda III untuk menyiapkan anggota serta program kerja yang bisa mendukung pemerintah dalam memulihkan ekonomi," tandas Rois.
Pada kesempatan tersebut, Ali Affandi mengungkapkan, bahwa diklatda ini sangat penting bagi pengurus dan anggota HIPMI Jatim, utamanya di masa pandemi seperti sekarang.
"Diklatda kali ini mengusung tema Jatim Bangkit dan Beraksi, dimana selama dua tahun ini kita bertahan di era pandemi yang tentunya tidak mudah bagi kita khususnya pengusaha muda. Tugas BPD HIPMI Jatim tentunya akan lebih sulit dan menantang untuk memulihkan persoalan ekonomi di Jatim, mengatasi permasalahan sosial dan tentunya bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2030," tandasnya.
Baca juga: Strategi Pemulihan Kepercayaan Investor Kripto Pasca-Insiden Peretasan
Ia berpesan agar seluruh pengurus dan anggota HIPMI Jatim untuk memanfaatkan momen agar dapat menyerap diskusi dan menyampaikan aspirasi.
"Ini sangat penting karena setiap daerah memiliki karakter yang berbeda, mempunyai budaya yang berbeda dan pendekatan yang berbeda pula. Buat program kedepan yang lebih baik secara eksternal maupun secara internal yang mampu meningkatkan daya saing HIPMI Jatim dan BPC kabupaten/kota. Penguatan karakter juga harus dibarengi dengan penguatan teknologi yang responsive dan adaptif terhadap perubahan," pungkasnya.
Selain mendengarkan keynote speaker darisejumlah tokoh yang datang, pada momen diklatda tersebut pengurus dan anggota HIPMI juga diberikan wawasan tentang sejumlah hal yang cukup vital dalam menjalankan organisasi, diantaranya sejarah perjalanan HIPMI, kesekretariatan, kebendaharaan, serta seputar kaderisasi dan manajemen organisasi.