Ponorogo - 1500 rumah tak layak huni di Ponorogo dibedah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Program itu dibawa oleh anggota Komisi V DPR RI Ponorogo, Sri Wahyuni. Dia menyebut 1500 yang telah disetujui untuk dibedah Tahun 2021 sudah terealisasi 100 persen. 1500 rumah tersebar di seluruh wilayah di Ponorogo.
Salah satu contohnya adalah rumah di Desa Ngrandu, Kecamatan Kauman. Sri Wahyuni meninjau rumah yang telah dibedah dari semula berdinding bambu menjadi bangunan permanen itu.
Baca juga: Hari Bhayangkara Ke-78, Polresta Sidoarjo Bedah Rumah di Kalijaten Taman
"Ini rumah milik Pak Karni. Semoga bermanfaat serta dirawat dengan baik," terangnya, Minggu (24/10/2021).
Menurutnya, program BSPS, total anggaran Rp 29 miliar. Untuk masing-masing rumah mendapat stimulan Rp 20 juta. Pengerjaannya dilakukan dengan padat karya bersama warga setempat.
"Kalau pengajuan sih 2000 inti. Tapi yang di-acc 1500 rumah oleh kementerian," beber Politisi Partai Nasdem itu.
Baca juga: Program Bedah Rumah PWI Lamongan, Renovasi Tempat Tinggal Janda Miskin
Sri Wahyuni menambahkan, selama 2021 ini, selain BSPS, juga dibawa program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) sebanyak 13 titik dan sudah rampung 80 persen.
Juga ada program KotaKu 5 titik, sumur bor 10 titik, 1 jembatan gantung dan rehap pondok pesantren (ponpes).
Sri Wahyuni sempat meninjau pembangunan jembatan gantung di Desa Kapuran, Kecamatan Badegan. Jembatan ini diperbaiki lantaran sudah lapuk termakan usia.
Baca juga: Bedah Rumah PWI Lamongan Sasar Janda Miskin, Gandeng Polres dan Lembaga Amal
"Perkiraan 180 hari kerja atau akhir tahun sudah bisa digunakan. Jembatan ini menelan biaya Rp 2,5 miliar," pungkasnya.