Anwar Sadad Sebut Keberadaan Pesantren Preneur Tak Boleh Ubah Jati Diri Ponpes

Rabu, 27 Okt 2021 14:33 WIB
Reporter :
Ni'am Kurniawan
Anwar Sadad di Ponpes Sidogiri

Pasuruan - Tema 'tafaqquh fid din' selayaknya menjadi ide besar dalam penyusunan raperda pengembangan pondok pesantren (ponpes) yang sekarang sedang dibahas oleh DPRD Jatim.

Kebutuhan ponpes untuk berbenah tidak perlu mengubah karakteristik pesantren sebagai lembaga pendidikan pencetak 'expertis' di bidang agama.

Itu disampaikan Anwar Sadad dalam pengajian perdana kitab Ihya' Ulum al-Din yang diasuh KH Fuad Noerhasan di Ponpes Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: BLK Kediri Sambat Butuh Peremajaan Alat, Ini Solusi Komisi E DPRD Jatim

"Keberadaan pesantren preneur maupun OPOP harusnya hanya menjadi komplementer, tidak boleh mengubah jati diri pesantren," ujar Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad.

Baca juga: Tanggapan Pj Gubernur Adhy soal Kritik DPRD Jatim tentang LKPJ 2023

Sadad hadir dalam pengajian kitab tersebut bersama alumni Sidogiri lainnya di antaranya KH Mukhlis Muhsin dari Bangkalan.

\

Menurut Sadad, tugas memperdalam ilmu agama merupakan tugas berat yang memerlukan keahlian khusus. Hal ini yang menimbulkan kesan pesimisme dibalik angin segar tentang Raperda Pesantren.

Baca juga: DPRD Jatim Minta Dinkes Gencar Edukasi Pencegahan Flu Singapura

"Namun tidak bisa dipungkiri bahwa di era Society 5.0 mengharuskan pesantren berbenah," tandasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler