Gresik - KH Masykur Haz meninggal dunia di usia 65 tahun. Mantan politisi senior PKB Kabupaten Gresik ini menjadi pelaku sejarah terpilihnya pasangan Bupati Gresik KH Robbach Ma'sum dan Wakil Bupati Sambari.
Nur Fakih, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik yang juga pernah menjadi jurnalis harian sore Surabaya Post hingga Tabloid Sigap ini mempunyai catatan tentang kiprah Kiai Masykur Haz.
Baca juga: Mantan Politisi PKB Kabupaten Gresik, KH Masykur Haz Tutup Usia
Baca juga: Kenek Bus Meninggal dalam Bagasi di Terminal Rajekwesi Bojonegoro
Sebagian kiprah almarhum dalam perpolitikan di Kabupaten Gresik dituangkan dalam akun Facebooknya Nur Fakih, dengan judul 'Masykur Has (1) Sang Negoisator'. Berikut catatannya:
"Ini nggak benar. Saya minta waktu sidang ini diskors," kata Masykur Has sambil berdiri dengan suara lantang.
Baca juga: Wakil Presiden RI ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia
Anggota FKB DPRD Gresik ini merasa ditelikung oleh pimpinan fraksinya. Dalam rapat internal fraksi, Robbach Ma'sum ditetapkan sebagai cabup dari FKB berpasangan dengan Ir. Sambari Halim Radianto yang diusung F-PDIP. Namun dalam sidang paripurna DPRD Gresik ketua F-KB Ali Dhofier justru mengusung pasangan Ir. Abdul Manan-Hariyadi.
Protes Masykur Has untuk menghentikan sidang yang dipimpin Ir. Bambang Ger diterima dan dipersilahkan anggota F-KB rapat menentukan calon bupatinya yang definitif.
Masykur Has berhasil menegoisasi pimpinan fraksi dan berhasil membuat keputusan "nyeleneh". F-KB mengusung dua pasangan calon, yaitu pasangan Ir. Abdul Manan-Hariyadi dan pasangan Robbach Ma'sum - Sambari. Anehnya lagi, usulan FKB ini diterima pimpinan dan peserta sidang tanpa ada catatan hitam. Selain itu panitia pemilihan dalam tata tertib pencalonan dan pemilihan kebetulan tidak mencantumkan syarat-syarat pencalonan dengan tegas.
Membayangkan, kalau Masykur Has dalam sidang paripurna DPRD Itu mendiamkan atas ulah politik pimpinan fraksinya, Robbach Ma'sum tidak akan pernah menjadi bupati pertama di era reformasi. Dan Gresik dalam perjalanannya tentu akan berbeda jika bukan kiai yang memimpinnya.
Baca juga: 2 Anak di Ponorogo Meninggal karena DBD, Dinkes Lacak 1 Korban Lain
Berkat kemampuan lobbiying dan negoisasinya yang tidak merugikan pihak lawan, Robbach Ma'sum yang kiai berhasil meraih suara mayoritas sebagai bupati 2000-2005. Warna hijau pun semakin tegas dikibarkan untuk Gresik yang santri.
KH MASYKUR HAS Rabo 24 Nopember 2021 telah berpulang ke pangkuan Ilahi. Beliau wafat di PP Mambaus Sholihin, Blitar, setelah sekian lamanya berdamai dengan nikmat dan niqmat yang dijalaninya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.