jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi mendata rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang di empat dusun Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi.
Ada 23 rumah yang mengalamai rusak parah dari total 415 rumah yang terdampak banjir.
Kerusakan yang dialami rumah-rumah tersebut beragam, mulai kerusakan ringan hingga berat. Kepala BPBD Fajar Suasana merinci rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 23 unit.
Baca juga: Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur
Kategori rumah rusak berat ini adalah yang mengalami ambruk, jebol, dan roboh.
"118 rumah rusak sedang dengan kerusakan lumpur masuk rumah ketinggian 20 - 100 cm. Sedangkan sisanya yang 274 mengalami rusak ringan. Itu update terakhir kami," kata Fajar, Sabtu malam (23/6).
Fajar menjelaskan data itu didapat dari pendataan langsung tim BPBD ke rumah warga. "Jadi bukan hanya berdasar laporan semata, tapi tim kami turun mendata satu-satu untuk melihat kerusakannya, juga kami dokumentasikan," jelas Fajar.
Fajar melanjutkan seharian tadi tim BPBD konsentrasi pada pembersihan jalan utama Gambor yang merupakan jalur alternatif Banyuwangi- Jember.
Ada 12 dump truck dan empat excavator (alat berat) dikerahkan untuk mengambil material dan sedimen yang tersisa.
Baca juga: 2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir
"Meski jalannya sudah kita bersihkan, namun untuk sementara masih tertutup untuk umum. Kita gunakan dulu untuk jalur operasional alat berat dan dump truck," jelas Fajar.
Tim BPBD Banyuwangi juga dibantu personil dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Batu, Jember, dan Pemprov Jatim, yang totalnya mencapai 35 orang.
"Sangat membantu sekali, karena mereka sudah mahir untuk melakukan upaya-upaya evakuasi," kata Fajar.
Selain pembersihan jalan, imbuh dia, BPBD selama dua hari ini juga prioritas membersihkan fasilitas umum, seperti masjid, agar segera bisa digunakan kembali oleh publik.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan
"Setelah itu, baru konsentrasi membersihkan rumah-rumah warga. Ini yang agak memakan waktu, karena harus manual. Pada tahap ini, kita tidak hanya butuh tenaga namun juga butuh alat pendukung seperti sekop, linggis, cangkul, alat pengangkut material," kata Fajar.
Untuk itu, Fajar berharap agar relawan yang datang juga membawa peralatan. "Relawan yang datang diharap membawa alat-alat kerja. Yang tidak bawa, mohon membantu hal lain saja. Ini agar kerja penanganan lebih efektif," tegas Fajar.
Penulis/Editor: Erwin Yohanes