Ning Ita Bangkitkan Budaya Majapahit di Bali dalam Event Apeksi Outlook

Sabtu, 18 Des 2021 17:46 WIB
Reporter :
Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) memperkenalkan kekayaan budaya Majapahit dalam event Apeksi Outlook yang digelar di Denpasar, Bali (Foto-foto: Dinas Kominfo Kota Mojokerto)

Bali - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita memperkenalkan kekayaan budaya Majapahit dalam event Asosisasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Outlook yang digelar di Denpasar, Bali.

Sebab, Bali memiliki sejarah kedekatan dengan Majapahit. Bahkan sebagian masyarakat Bali mempercayai dirinya memiliki darah majapahit, khususnya kalangan tri wangsa.

"Masyarakat Bali ada korelasi sejarah dengan masyarakat Kota Mojokerto yakni sama-sama keturunan Majapahit. Karena terbukti berbagai warisan budaya yang ada di Bali ini sama persis yang ada di Mojopahit kala itu," ungkap Ning Ita saat meninjau Stand Exhibision Dekranasda Kota Mojokerto, di Segara Village, Sanur, Denpasar, Sabtu (18/12/2021).

Baca juga: Konsumen Setia Mojo Shop Fiesta Diganjar Hadiah Umrah

Menurut Ning Ita, kedekatan itu tak hanya dari hubungan darah, tapi juga diimplementasikan ke desain arsitektur Bali yang menyerupai desain arsitektur majapahit saat itu.

"Bangunan di Bali rata-rata menggunakan batu bata merah. Ini kan sama persis dengan candi-candi peninggalan kerajaan Majapahit yang tersebar di Mojokerto. Ini yang menurut kami satu ikatan sejarah yang cukup kuat," tegasnya.

Ning Ita menambahkan, Kota Mojokerto dan Bali juga memiliki catatan sejarah nasional yang sama terkait keberadaan sang Proklamator, Soekarno.

Baca juga: Digitalisasi dan Layanan Kesehatan Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) memperkenalkan kekayaan budaya Majapahit dalam event Apeksi Outlook yang digelar di Denpasar, Bali

\

"Soekarno ini kan keturunan dari Bali, karena ibunda beliau berasal dari Bali. Pada Tahun 1907 hingga 1915, Soekarno kecil hijrah ke Kota Mojokerto mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai pengawas di salah satu sekolah di Kota Mojokerto. Bahkan Soekarno kecil juga sempat menimba ilmu pendidikan dasar di sekolah Ongko Loro serta ILS," paparnya.

Jejak dua tempat Soekarno itu, sambung Ning Ita, sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Bahkan di dua sekolah yang saat ini berubah menjadi SDN Purwotengah dan SMP Negeri 2 Kota Mojokerto ini sudah dibangunkan patung Soekarno versi usia 12 tahun dengan pakaian khas akulturasi budaya Jawa dan Belanda.

Baca juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Platinum untuk Kinerja dan Governansi Istimewa

Ning Ita menyebut, ke depan SDN Purwotengah akan dijadikan sebagai galeri Soekarno dan programnya sudah masuk dalam Kemendikbudristek.

"Tahun depan akan mulai dibangun konten-konten digital yang bisa dijadikan sebagai tempat mendapatkan ilmu terkait Soekarno. Namun dengan cara yang lebih menarik supaya anak-anak generasi milenial lebih tertarik mempelajari sejarah," pungkasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Mojokerto

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler