Surabaya - Sekolah Menengah Pertama 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya menggelar peringatan kelahiran Sang Juru Selamat dengan Tagline "Jangan Takut".
Retreat Natal yang digelar sepekan setelah pembelajaran tatap muka (PTM) tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
Meski Natal jatuh setiap 25 Desember, SMPTAG tidak ingin kehilangan momen mengenang kembali kasih Kristus.
Baca juga: Ipuk Keliling Gereja Tinjau Perayaan Natal di Banyuwangi
Guru Agama Kristen SMPTAG Surabaya, Agus menjelaskan, retreat Natal yang diperingati setiap tahunnya dalam momen peringatan kelahiran Yesus Kristus itu dapat memberi pencerahan saat manusia dalam keterpurukan.
"Retreat Natal ini kami adakan setiap tahun tentunya dalam tahap perayaan Natal baik itu umat Kristen Katolik atau Kristen Protestan. Artinya merayakan Sang Juru Selamat lahir ke dunia, supaya umat manusia yang ada di bumi saat itu tidak berada pada posisi ketakutan, namun pada posisi terang," kata Agus, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Petani Cemara Poa-poa di Pasuruan Kebanjiran Order Jelang Perayaan Natal
Agus menambahkan, tujuan dilakukannya rangkaian kegiatan Retreat Natal untuk meningkatkan keimanan siswa dan siswi yang terlibat dalam perayaan.
"Anak-anak kami ajak menyanyi, menceritakan kesan-kesan tentang Natal, dan tentunya ada juga firman atau khutbah dari kakak pembina untuk meningkatkan iman anak-anak di sini. Sehingga mereka tidak melakukan hal hal yang dilarang oleh agama," imbuh Agus.
Baca juga: Saat NasDem Rayakan Natal dan Kenang Peristiwa Bom Surabaya
Salah satu siswa kelas 9A SMPTAG, Wahyu Adi Gunawan berharap, kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan untuk ke depannya bisa lebih ditingkatkan, hal ini supaya siswa terbiasa dalam acara semacam ini.
"Harapan saya untuk kegiatan terkait kerohanian seperti ini, kalau menurut saya semoga bisa ditingkatkan lagi. Namun karena saat ini sedang pandemi Covid-19 dengan keterbatasan tempat, jadi bisa tidak bisa memang harus menyesuaikan," ujar Wahyu.