Bangkalan - Ikatan Mahasiswa Bata-bata (Imaba), salah satu ikatan alumni santri pondok pesantren (ponpes) di Pamekasan, menggelar seminar nasional pada miladnya ke-17 di Bangkalan, Madura, Selasa (25/1/2022).
Seminar nasional iti dihadiri Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad. Di depan para mahasantri itu, Sadad menjelaskan bahwa society 5.0 pada dasarnya bertumpu pada kemampuan personal untuk mengoptimalkan sumberdaya teknologi, khususnya teknologi digital, sebagai solusi.
Santri yang telah terbiasa mandiri di pesantren telah terlatih mencari jawaban atas permasalahan di tengah masyarakat.
Baca juga: Seminar Nasional KAUJE di Jember Dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir
"Saya yakin, santri paling siap menghadapi era society 5.0," ungkap Sadad.
Menurut Sadad, kultur pesantren memiliki sistem yang mendidik santri hidup mandiri. Namun tidak boleh hanya cukup di sana. Santri juga diminta melek teknologi, mengingat beragam sektor dunia informasi hingga bisnis telah terdigitalisasi dengan masif saat ini.
Baca juga: Gandeng Perhepi Surabaya, UWKS Gelar Seminar Nasional Atasi Krisis Pangan
"Pesantren sebagai subkultural memiliki 'succes story', misalnya Bata-bata ini, dapat menjadi 'best practice' pengembangan santri dan pesantren menghadapi era disrupsi ini," sambung Ketua DPD Gerindra Jatim itu.
Pria yang akrab disapa Gus Sadad itu juga menyarankan agar para santri terus melakukan riset dan inovasi tentang pola perkembangan ilmu pengetahun, ditambah peningkatan jaringan komunikasi sehingga kohesifitas antar santri bisa semakin kokoh.
Baca juga: Saat Para Pakar Diskusikan Perkembangan Hukum Pidana Pemulihan Kerugian Korban
"Tugas pemerintah adalah melakukan mentoring terhadap para santri dan anak muda pada umumnya, agar bonus demografi dikapitalisasi sebagai aset dan keuntungan, bukan sebagai beban," papar keluarga Ponpes Sidogiri tersebut.
Selain Sadad, seminar tersebut juga menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron.