Banyuwangi - Video seorang pemuda dikeroyok di pinggir jalan raya depan RTH Glenmore, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, viral di WhatsApp.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, memperlihatkan pria berjaket merah dikroyok sejumlah pemuda hingga terjatuh. Dalam posisi terdesak pemuda berkaos merah terus dihajar tanpa ampun. Meski kalah jumlah, pria itu terus melakukan perlawanan.
Beberapa bogem mentah dari sejumlah pemuda itu telah melayang membabi buta mengenai tubuh pria berjaket merah, hingga ia jatuh tersungkur.
Baca juga: 2 Wanita Bangkalan Naik Pikap dan Bikin Konten di Jembatan Suramadu
Perkelahian tidak seimbang itu mirip film laga. Keberingasan sejumlah pemuda tersebut menjadi tontonan. Pertikaian tersebut mengakibatkan sepeda motor di milik korban roboh.
Pertikaian itu baru mereda setelah sejumlah pengguna jalan berhenti dan melerainya. Pria berjaket merah yang dikeroyok tersebut membawa benda mirip senjata.
Baca juga: Viral, Pasangan Selingkuh Digerebek di Taman Paseban Bangkalan
Kapolsek Glenmore AKP Basori Alwi mengaku pertikaian di depan RTH Glenmore tersebut sudah diselidiki.Ternyata benda mirip senjata itu bukan pistol. "Itu bukan pistol, tapi korek api. Benda itu diselipkan di pinggang," terang AKP Basori Alwi.
Selama terlibat pertikaian benda itu tidak digunakan. "Benda mirip pistol itu masih terselip di pinggang tidak digunakan untuk menodong atau menakut-nakuti," beber Kapolsek Glenmore.
Pertikaian yang terjadi di RTH Glenmore ternyata dipicu salah paham. Pria berjaket merah yang belakangan diketahui berinisial CD asal Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru tersebut ternyata memainkan gas sepeda motor.
Baca juga: Viral, Emak-emak Naik Motor di Jember Bonceng Balita Berdiri
"Geber-geber motor di depan para pemuda. Disuruh berhenti gak mau. Lalu oleh sejumlah pemuda itu didekati dan dihajar," ujar Basori Alwi. Ia menambahkan, pemuda berinisial CD itu ternyata naik sepeda motor dalam kondisi mabuk.
Sedangkan, para pemuda yang terlibat dalam pertikaian itu berasal dari dua kecamatan yakni Glenmore dan Kalibaru. "Kasus ini sudah kita tangani, mereka yang diduga terlibat sudah kita panggil," terang Basori Alwi.