Ponorogo - Total 20 orang terkonfirmasi Covid-19 dari klaster SMPN 6 Ponorogo. Mereka yang terpapar yakni guru, siswa dan keluarganya.
Jumlah tersebut diketahui setelah dilakukan tes antigen untuk keperluan tracing.
"Ya bertambah. Per kemarin Ada 20 orang. Tetapi rata-rata tidak bergejala," ujar Sekretaris Daerah Pemkab Ponorogo, Agus Pramono, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Bank Jatim Terima Penghargaan Jatim Bangkit Awards, Supporting Pemulihan Dampak Pandemi
Baca juga:
- Siswa dan Guru Terkonfirmasi Covid-19, SMPN 6 Ponorogo Tutup Sementara
- Cegah Klaster Covid-19 SMPN 6 Ponorogo Meluas, Pemkab Fokus Tracing dan Testing
Mereka yang terkonfirmasi, saat ini melakukan isolasi mandiri. Akibat dari bertambahkan jumlah terkonfirmasi positif, pemerintah setempat menunda pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN Ponorogo, selama 14 hari.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) setempat, telah dikoordinasikan untuk membuat pemberitahuan terkait keputusan PTM.
Baca juga: Kontribusi Petrokimia Gresik Mendukung Jatim Bangkit Mendapat Apresiasi
"Yang paling penting adalah tatap muka ditunda 14 hari di SMPN 6 Ponorogo. Otomatis kembali belajar secara online atau daring," jelas Agus Pramono.
Meski jumlah yang terpapar diketahui, Pemkab Ponorogo tidak mengirim sample pasien ke Surabaya atau Jakarta untuk memastikan varian Covid-19 yang tersebar di lokasi.
"Kalau dikirim (ke Surabaya atau Jakarta) perlu waktu. Sedangkan tidak bergejala. Ya mungkin kalau berat kami kirimkan," pungkasnya.
Baca juga: Kisah Pemasar Asuransi Syariah Memaknai Profesinya
Sebelumnya, SMPN 6 Ponorogo ditutup sementara lantaran beberapa siswa dan guru di sekolah tersebut dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
"Beberapa siswa memang terkonfirmasi. Kami lakukan tracing juga ada guru," ujar Kepala SMPN 6 Ponorogo, Kusni, Jumat (4/1/2022) lalu.