Tulungagung - Tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah Tulungagung dalam beberapa hari terakhir ini, menyebabkan ratusan hektar sawah terendam banjir. Tingginya curah hujan menyebabkan air sungai meluap dan masuk ke area lahan pertanian warga.
Banjir terjadi di 6 kecamatan. Di Kecamatan Kalidawir, sawah di lima desa diketahui tergenang oleh banjir. Meskipun begitu tidak ada ancaman gagal panen atau puso. Hal ini dikarenakan usia tanaman padi yang tergenang baru 15-45 hari.
Koordinator POPT Dinas Pertanian Tulungagung, Gatot Rahayu menerangkan, sesuai hasil pendataan yang dilakukan terdapat 222,25 hektar sawah yang tergenang banjir. Rincianya 219 hektar tanaman padi; 2,25 hektar tanaman bawang merah dan 1 hektar tanaman melon.
Baca juga: Pasukan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Kabupaten Tulungagung, Ini Harapan Pj Bupati
"Kami terus memantau terhadap sawah yang tergenang banjir ini, kondisinya saat ini sudah mulai surut," ujarnya, Jumat (18/01/2022).
Banjir tercatat menggenangi sawah di 6 wilayah kecamatan, yakni Kalidawir, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Tulungagung dan Gondang.
Baca juga: Harga Seragam Dinilai Netizen Mahal, Ini Komentar Sekolah di Tulungagung
"Banjir kalau airnya keruh di tanaman bisa cepat rusak, tapi kalau airnya bening tanaman masih bisa bertahan lama," jelasnya.
Petani saat ini menggunakan pompa untuk mengalirkan air dari dalam ke luar sawah. Hasilnya genangan air mulai surut.
Baca juga: Ratusan Rumah di Tulungagung Terendam Banjir Kiriman dari Trenggalek
Banjir memang menjadi salah satu ancaman petani di musim penghujan ini. Sebelumnya pada bulan November tahun lalu, ratusan hektar sawah juga tergenang banjir. Akibatnya para petani bawang merah memilih segera memanen tanamannya. Karena jika dibiarkan tergenang air terlalu lama tanaman akan membusuk dan petani banyak merugi.