Surabaya - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) silaturahmi ke kediaman Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah, Surabaya, Minggu (20/2/2022).
AHY menyebut, Partai Demokrat terus membangun sinergitas dengan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mewujudkan pembangunan sumber daya santri dan santriwati yang berkarakter dan berintegritas.
"Kami siap bersinergi untuk membangun sumber daya manusia, termasuk sumber daya santri dan santriwati yang jumlahnya luar biasa. Misalnya dengan beasiswa santri dan bantuan lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia," tutur AHY.
Baca juga: Salat Magrib di Masjid Al Iman, Wali Kota Madiun Beri Santunan dan Bantuan untuk Pavingisasi
AHY menambahkan, bonus demografi yang dialami Indonesia pada Tahun 2030 sampai 2035 harus disikapi serius oleh pemerintah, agar bisa meningkatkan kualitas SDM generasi muda.
Dengan peningkatan generasi muda yang berkarakter dan integritas, maka bonus demografi itu akan dimanfaatkan menjadi hal yang positif bagi pembangunan di Indonesia.
"Tahun 2030 sampai Tahun 2035 Indonesia akan mencapai bonus demografi 70 persen penduduk itu mencapai usia produktif. Beliau (KH Miftahul) berpesan kepada kita bahwa perlu membangun generasi muda yang berkarakter dan berintegritas agar nanti bonus demografi tidak menjadi bencana," katanya.
Pantauan jatimnow.com, dalam pertemuan di kediaman KH Miftachul Akhyar itu, AHY ditemani sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat, di antaranya Sekjen Teuku Rafly Harsya, Bendahara Umum (Bendum) Renville Antonio, Ra Hasani Zuber (anggota DPR RI) dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.
AHY mengatakan bahwa NU dan Partai Demokrat mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama berkomitmen tinggi menjaga Islam moderat dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: Anies Kunjungi AHY saat Idul Fitri, Sinyal Melamar untuk Cawapres?
Spirit perjuangan para pahlawan untuk menjaga persatuan dinilai perlu diimplementasikan dalam gerakan politik yang dilakukan Partai Demokrat.
"Alhamdulillah, baik NU dan Demokrat tentu memiliki banyak kesamaan. Baik dalam spirit perjuangan menjaga utuhnya NKRI," tambahnya.
Sementara Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menyampaikan, NU adalah organisasi yang fokus terbesar adalah berdakwah. Yakni dakwah yang santun, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang membina bukan menghina apalagi membinasakan dan dakwah yang lain.
"NU ingin mengembangkan sayap dan dakwah, bukan hanya ngurusi nusantara tapi juga dunia. Makanya lambang NU dhot (tali) bisa melampaui dunia," terang Pengasuh Ponpes Miftahus Sunnah itu.
Baca juga: Prabowo Bertemu Ulama-Kiai Jatim, Minta Masukan dan Restu untuk Pilpres 2024
KH Miftachul berpesan agar silaturahmi ini menjadi agenda besar, tertutama ada persepsi yang sama soal Islam Washatiyah dan dakwahnya.
"Bangsa butuh tangan-tangan halus. Apalagi Indonesia mayoritas pemeluk muslim dan 75 persen ini Nahdliyin, baik yang struktural dan tidak. Dan Mas AHY ini termasuk di dalamnya. Maka saya berharap banyak berdakwah melalui partai dan organisasi dan harus saling bersinergi," pungkasnya.