Lamongan - Kenaikan harga kedelai, serta kelangkaan minyak goreng di Lamongan, menggerakkan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan, untuk berbagi dengan para pedagang.
AMM menggelar aksi sosial berbagi minyak goreng, tahu dan tempe kepada pedagang kecil dan menengah, termasuk pedagang pecel lele.
Kordinator AMM, M Nur Ali Zulfikar mengatakan, kegiatan yang digelar pada Minggu (20/2/2022), selain sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terdampak atas kenaikan harga minyak goreng dan kedelai juga sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah yang terkesan lambat dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh rakyat.
Baca juga: Politisi Nasdem Respons Pemkab Jember Hentikan Program Bantuan untuk Warga
"Sudah hampir sebulan ini kita sulit mendapatkan minyak goreng, bahkan tidak jarang kita melihat masyarakat harus antre berdesakan agar mendapatkan minyak goreng. Berdesakan tentu sebuah perilaku tidak baik di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir," kata M Nur Ali Zulfikar, Senin (21/2/2022).
"Salah satu alasan utama yang mendorong kami melakukan aksi sosial, karena mayoritas penduduk di desa kami ini adalah pedagang pecel lele, yang setiap harinya menggunakan minyak goreng dan tempe untuk berjualan. Nah saat ini, mereka setiap hari kelabakan membeli minyak goreng, kalaupun dapat harganya cukup mahal," tambahnya.
Baca juga: Massa Aktivis Demo DPRD Lamongan, Soroti Bansos Makanan Lansia
Ali berharap pemerintah segera melakukan percepatan ketersediaan minyak goreng dan kedelai. Mengingat ini adalah kebutuhan pokok yang digunakan seluruh lapisan masyarakat, khususnya para pedagang kecil dan menengah.
"Beberapa hari lalu Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berjanji akan mendistribusikan 73 juta liter minyak goreng curah kepada masyarakat dengan harga murah. Nah informasinya kemarin sudah dilangsungkan di Surabaya dengan harga 10.500. Kami berharap segera dilanjutkan ke Kabupaten Lamongan," imbuhnya.
Baca juga: Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan Modal Usaha untuk Warga Mojoanyar dan Bangsal
Sementara Rendra, salah satu pedagang pecel lele Lamongan yang menerima bantuan minyak goreng dari AMM mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut. Ia berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah kelangkaan minyak goreng dan kedelai.
"Bantuan ini tentu sangat membantu usaha kami. Akhir-akhir ini minyak goreng susah didapatkan, kalaupun ada harganya mahal dan belinya harus antre. Pemerintah harus segera menyelesaikan masalah ini, karena kami belum selesai tersiksa dengan pandemi, sekarang ditambah beban harga kebutuhan pokok tinggi," ujar Rendra.