Surabaya - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Tonny Setyawan mengatakan, fenomena hujan es tidak hanya terjadi di Surabaya, juga terjadi di wilayah Kabupaten Nganjuk.
"Benar. Untuk sementara data yang masuk, terjadinya hujan itu ada di wilayah Surabaya dan Nganjuk," sebut Tonny saat dikonfirmasi jatimnow.com, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Hujan Es Terjadi di Beberapa Wilayah Surabaya, Begini Penjelasan BMKG
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Hujan Es di Sebagian Wilayah Sidoarjo
Tonny menjelaskan, hujan es itu terjadi karena tercapainya suhu konvektif sebagai syaratnya awan konvektif hujan atau awan karena terjadi pemanasan, sehingga terbentuk awan penghujan yang relatif tinggi.
"Untuk ketinggian 8-9 kilometer. Dengan suhu awan mencapai minus 69 sampai 100 derajat celcius. Untuk nilai pantulan radar itu mencapai 50-60 dibiset atau satuan uap air di dalam awan," jelasnya.
Baca juga: Hujan Es Melanda Sebagian Wilayah Sidoarjo
"Kemudian awannya tinggi dan suhunya sampai minus 69-100 derajat celcius. Itu es yang turun tidak terkikis oleh angin atau udara, sehingga turunnya masih dalam bentuk es. Jadi intinya hujan es ini terjadi karena awannya tinggi," tambah Tonny.
Menurutnya, BMKG tidak bisa memprediksi hujan serupa (hujan es) akan kembali terjadi atau tidak. Namun, untuk cuaca ekstrem (hujan tinggi) diprediksi akan terjadi sepuluh hari ke depan.
"Hujan dengan relatif tinggi kemungkinan akan terjadi sepuluh hari ke depan. Tapi bisa terjadi atau tidak," paparnya.
Baca juga: Viral Fenomena Awan Berlubang di Langit Jember, Begini Kata BMKG
Untuk itu, pihaknya pun berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati saat keluar rumah. Apalagi saat berkendara.
"Lebih baik kalau hujan deras, angin atau ekstrem, lebih baik berteduh. Tapi jangan sampai di bawah pohon atau tempat-tempat yang rawan. Juga untuk anak-anak. Orang tua harus lebih waspada. Jangan main di selokan ataupun sungai. Itu sangat berbahaya," tandas Tonny.